Suara.com - Pebalap nasional yang juga duta keselamatan berkendara, Rifat Sungkar, membagikan tips bagi para perempuan yang mengendarai mobil agar terhindar dari kejahatan dalam perjalanan.
Yang paling pertama, kata Rifat, mobil sebaiknya menggunakan jenis kaca film yang tebal guna memperlambat dampak dari peluru atau pukulan benda tumpul. Ini perlu tidak hanya untuk perempuan, tapi pengendara secara umum.
"Pertama-tama, pasang kaca film yang tebal, supaya tidak mudah dipecahkan dari luar oleh orang-orang yang berniat jahat," kata Rifat saat ditemui di kawasan Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Bekasi, Selasa (10/3/2015).
Kemudian, Rifat menyebutkan modus yang paling sering digunakan oleh para pelaku kejahatan di jalan, terutama di malam hari, adalah dengan mengempiskan atau memecahkan ban mobil pengendara.
Rifat menyarankan agar para perempuan tidak terlalu panik ketika hal itu terjadi, dan yang paling penting jangan menghentikan kendaraaannya demi memeriksa ban.
Yang harus diperhatikan adalah bahwa pengendara harus bisa melajukan mobilnya dengan kecepatan tertentu yang masih berada di batas aman penggunaan, meski salah satu ban kempis atau pecah.
"Jangan keburu khawatir dan berhenti, karena sebetulnya mobil masih bisa diajak melaju meski salah satu bannya kempis atau pecah. Karena kalau berhenti dan memeriksa ban, itu justru jadi kesempatan penjahat melanjutkan aksinya," katanya.
Untuk bisa melajukan kendaraan dengan salah satu bannya dalam keadaan kempis atau pecah, seseorang harus terlebih dulu mengetahui mengenai anatomi mobilnya, terutama letak kabel bodi yang menghubungkan mesin, gas dan penggerak roda, serta sistem penggerak berada di roda belakang atau roda depan.
"Jadi kalau misalnya penggerak di roda belakang, dan ban yang pecah ada di belakang maka batas aman kecepatan berkendara untuk melaju menghindari kejahatan adalah 35 km/jam, sedangkan kalau yang pecah roda depan bisa sampai 45 km/jam, itu berlaku kebalikan kalau penggerak di roda depan.
"Dengan kecepatan sedemikian, mobil masih bisa dikendalikan dengan cukup aman dan mudah oleh pengendara. Kalau lebih dari itu, berbahaya karena bisa menyebabkan selip," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Kakorlantas Sudah Tak Pakai Strobo, Pejabat Lain Kapan?
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret