Suara.com - Toyota telah memilih untuk menggunakan sistem operasi bikinan pesaingnya Ford untuk mengotaki perangkat infotainment di dalam mobil-mobilnya, mengabaikan sistem anyar CarPlay dari Apple dan Android Auto dari Google.
Ford memiliki sistem operasi yang dinamai SmartDeviceLink (SDL), yang diciptakan oleh Livio, perusahaan yang telah dibeli Ford pada 2013. Uniknya SDL adalah sistem yang bersifat open source, jadi boleh dimanfaatkan dan diubah oleh produsen mobil lain sesuai dengan kepentingan mereka.
Uniknya lagi, Toyota adalah pengguna pertama dari SDL. Adapun PSA Peugeot Citroen, Honda, Subaru, dan Mazda sedang mempertimbangkan menggunakan sistem itu.
Infotainment pada mobil sendiri adalah sebuah sistem yang bisa menghubungkan telepon seluler pintar dengan komputer di dashboard mobil. Dengan sistem itu aplikasi-aplikasi pada ponsel pintar, seperti aplikasi navigasi, musik, video, telepon, dan pesan pendek, bisa ditayangkan dan diakses via komputer mobil.
"Mengembangkan sebuah layanan konektivitas antara smartphone dan mobil yang lebih aman adalah keunggulan yang ditawarkan produsen mobil kepada pelanggannya. Kami berharap banyak perusahaan yang memiliki aspirasi yang sama dan akan ikut berpartisipasi dalam kolaborasi industsri SDL," kata Shigeki Terashi, wakil presiden eksekutif Toyota.
Para produsen mobil sendiri sejauh ini masih enggan menyerahkan kendali atas data-data perilaku pelanggan mereka kepada Apple dan Google.
Google dan Apple dalam beberapa tahun terakhir memang gencar mengembangkan sistem operasi infotainment mobil. Salah satu keuntungan dari sistem ini adalah mereka bisa mengumpulkan data-data pengemudi dan perilaku mereka di jalanan. Data ini nilainya sangat besar, termasuk di dalamnya untuk mengembangkan teknologi mobil nirawak yang sedang giat dikembangkan Google.
Ford sendiri telah menggunakan AppLink, sistem yang merupakan turunan dari SDL. Tetapi Ford juga mengatakan akan memasang Android Auto dan CarPlay pada mobil-mobil edisi 2017. (Financial Times/Fox News)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya
-
Motor Terendam Banjir Perlu Penanganan Khusus, Berikut Langkah yang Perlu Diperhatikan
-
Pilih Hilux, Triton atau D-Max? Segini Harga Terbaru Mobil Double Cabin Bekas di Akhir 2025
-
Komunitas Motor Matic dapat Edukasi Pemilihan Pelumas yang Tepat dari Para Ahli
-
Galau Memilih Xenia vs Rocky? Mending Tengok Dulu Harga Mobil Daihatsu di Akhir 2025
-
Anak Muda Mending Agya atau Raize? Intip Dulu Harga Mobil Toyota Akhir Tahun 2025
-
Sobat Gaji UMR Merapat, Ini 5 Rekomendasi Mobil untuk Harian: Dari Opsi Aman hingga Brand Eropa
-
4 Model Honda Brio Bekas Budget Rp80 Jutaan, Ideal Jadi Mobil Pertama