Suara.com - Google dan Uber, pada Selasa (26/4/2016), mengumumkan telah membentuk sebuah koalisi untuk mempromosikan teknologi mobil nirawak pada pemerintah Amerika Serikat. Termasuk dalam koalisi itu adalah Ford, Volvo, dan Lyft, perusahaan transportasi berbasis online yang menjadi pesain Uber.
Koalisi dibentuk perusahaan-perusahaan itu untuk mendorong pemerintah AS membentuk sebuah kerangka hukum bagi penggunaan mobil nirawak di negara tersebut. Koalisi itu juga dibentuk untuk meyakinkan publik, bahwa teknologi mobil autokemudi besar manfaatnya bagi masyarakat.
"Mobil autokemudi akan membuat jalanan Amerika lebih aman dan tidak macet," kata David Strickland, juru bicara koalisi yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Badan Keselamatan Lalu Lintas Nasional AS (NHTSA).
"Inovasi itu memerlukan seperangkat standar federal yang jelas. Koalisi ini akan bekerja sama dengan para pembuat kebijakan untuk menemukan solusi yang tepat, yang akan memfasilitasi penerapan mobil nirawak," imbuh Strikcland.
Sebelumnya Departemen Transportasi AS telah memperkirakan bahwa mobil nirawak bisa mengurangi angka kecelakaan, yang sebagian besar memang disebabkan oleh kesalahan pengemudi.
"Mobil nirawak bisa menyelamatkan jutaan nyawa dan mengurangi kemacetan di kota-kota kita," kata juru bicara Uber.
Meski pengembangan teknologi mobil nirawak sedang gencar di AS dan beberapa negara bagian telah mengizinkan uji coba mobil-mobil autokemudi di jalanan umum, tetapi AS belum memiliki aturan hukum yang mengizinkan mobil-mobil itu melenggang bebas.
Berita Terkait
-
Viral Layanan 'Uber Unta' di Dubai Bikin Heboh Netizen, Benar atau Settingan?
-
Sopir Pakai Aplikasi Mod: Tarif Taksi Online Naik Drastis, Perusahaan Rugi Bandar
-
Denda Rp5 Triliun! Uber Dihukum Gara-gara Data Pengemudi Eropa Bocor ke AS
-
Bermodal Catatan Kecil di Tas Makanan Pelanggan, Driver Uber Eats Berhasil Wujudkan Pernikahan Impian
-
Momen Tak Terduga di Taksi Online, Dua Sahabat Ini Dipertemukan Kembali usai Puluhan Tahun Terpisah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Kompetisi Teknisi Chery Tunjukkan Keseriusan Chery Dalam Membangun Layanan Purna Jual
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
-
Polytron Fox 200 vs Fox S: Mana yang Lebih Worth It?
-
Rahasia Terbongkar: Cara Ampuh Deteksi Mobil Bekas Banjir dan Tabrakan sebelum Beli!
-
Viral Rombongan Klub Motor Stop Bus di Turunan, Pahami Aturan Touring Ini atau Siap-Siap Dipidana
-
Pegadaian Syariah vs BSI OTO: Simulasi Kredit Kendaraan Syariah, Pilih Mana yang Lebih Murah?
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
-
Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan di Surabaya, Nomor 2 Bikin Tergoda
-
5 Motor Listrik yang Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian: Pilihan Anak Muda, Siap Gaspol
-
Cari Mobil Bekas Murah? Ini Rekomendasi Rp50 Jutaan di Semarang