Suara.com - Mercedes-Benz menanamkan modal dengan total 20 juta dollar Amerika Serikat (Rp262,5 miliar) demi merakit truk di pabrik lama mereka di Wanaherang, Bogor. Lokalisasi produksi truk Mercedes dilakukan mulai April 2017.
Hal itu diungkapkan Head of Daimler Truck Indonesia Kevin Bangston di hari perdana pameran 'Konstruksi Indonesia 2016', 9-11 November di Jakarta Convention Center. Pada kesempatan itu, Mercedes juga merilis tiga truk berat sekaligus yaitu MB 1623 C, MB 2528 RMC, serta MB 3336K.
Pabrik Mercedes di Wanaherang telah berdiri sekitar 40 tahun untuk membuat mobil penumpang dan kendaraan niaga.
"Sebelumnya kami telah memproduksi sasis bus komersial. Tapi kami lalu menambah lajur produksi baru untuk merakit sasis berbagai truk kami, mulai April 2017," kata Bangston.
Kapasitas produksi awal, sambung Bangston, mencapai 5.000 unit per tahun. Mercedes, pemimpin pasar di segmen truk berat Indonesia, akan merakit enam sampai tujuh model, di antaranya truk 16, 23, 25, 28 ton yang menjadi penyumbang terbesar penjualan mereka.
Indonesia, dikatakan Bangston, adalah pasar penting bagi truk Mercedes. Negeri ini adalah penyumbang penjualan terbesar di ASEAN, juga pasar ketiga terbesar di Asia setelah Cina serta India.
Meski beberapa tahun belakangan pasar truk berat dalam negeri turun menjadi 13-14 ribu unit per tahun, Bangston memproyeksikan pasar di segmen ini akan kembali meningkat hingga 30 ribu per tahun dalam enam hingga tujuh tahun ke depan.
Salah satu faktor pendorong yang diincar oleh Mercedes adalah permintaan di sektor konstruksi dan infrastruktur.
"Kami ingin menjadi pemimpin pangsa pasar di semua segmen truk, walau pun harus diakui jalan kami mencapai itu masih cukup membutuhkan waktu," tandasnya.
CEO and Managing Director Daimler India Commercial Vehicle Erich Nesselhauf, yang datang di hari pembuka pameran, menegaskan Mercedes tak akan memutuskan melokalisasi perakitan truk di Indonesia dan menghentikan impor dari India, jika pasar Nusantara tak potensial.
"Kapasitas 5.000 unit adalah langkah pertama, yang akan kami tingkatkan seiring pertumbuhan ekonomi dan pasar," timpalnya sembari membeberkan tingkat komponen dalam negeri truk-truk Mercedes tahun depan ialah 40 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?
-
Terpopuler: Mobil Captain Seat Termurah, Pria Tabrakkan Diri ke Tanah Abang
-
Harga Pajero Sport Bekas Tahun ke Tahun: Cocok untuk Libur Akhir Tahun, 150 Juta Dapet?
-
Idola Kaum Pewaris: Tengok Dulu Harga Motor Kawasaki di Indonesia November 2025
-
Isuzu Siap Transformasi, Indonesia Jadi Kunci Pertumbuhan Global
-
7 Mobil Bekas Captain Seat Termurah untuk Keluarga yang Nyaman dan Lega
-
5 Mobil Buat Ngajak Jalan Anak, Istri, dan Orang Tua: Harga Lebih Murah dari Kawasaki Ninja
-
Mobil Ikonik Daihatsu Copen yang Mencuri Perhatian di Japan Mobility Show 2025
-
Berapa Kapasitas Mesin Suzuki Truntung? Ini 3 Fakta Unik yang Perlu Anda Tahu