Suara.com - Ilmuwan Singapura menciptakan skuter swakemudi berkapasitas satu orang yang ditujukan bagi para pejalan kaki. Dengan dimensinya yang kecil, skuter tersebut bisa berjalan di trotoar dan gang-gang sempit secara otomatis.
Penelitian dan pengembangan skuter swakemudi, seperti diberitakan Reuters pada Selasa (22/11/2016), dilakukan oleh National University of Singapore (NUS) dalam kolaborasi dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) serta Singapore-MIT Alliance for Research and Technology (SMART).
Skuter swakemudi telah sukses dites di sekitar kampus NUS. Kendaraan dengan satu kursi, empat roda, dan berbobot 50 kg ini memiliki kecepatan maksimum 6 km/jam. Teknologi swakemudi miliknya mengandalkan sensor-sensor laser yang akan mendeteksi benda-benda di sekeliling.
Tim peneliti menganggap skuter swakemudi mereka akan meningkatkan mobilitas untuk beragam usia, mengurangi ketergantungan pada kendaraan, serta mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas pada pejalan kaki yang terlalu fokus dengan gadget mereka.
"Saya yakin Anda pernah punya pengalaman hampir bertabrakan dengan pejalan kaki yang asyik dengan ponsel pintarnya sambil berjalan," kata NUS Associate Professor and Project Leader, Marcelo Ang Jr.
"Akan menyenangkan jika pejalan kaki tinggal duduk saja sambil mengecek surel," lanjutnya.
Skuter swakemudi ciptaan NUS, menurut Ang Jr., juga dapat difungsikan sebagai tandem dari kendaraan otonom lain di masa depan.
Seperti diketahui, Singapura saat ini terus mengetes taksi tanpa pengemudi. Bus berteknologi nirawak juga hampir masuk tahap pengujian.
"Kami hanya memberi Anda lebih banyak pilihan," ucap dia.
Skuter swakemudi sendiri, ketika dites, masih memerlukan waktu beberapa detik untuk menyusun rute lain di 'otaknya' saat menemui rintangan. Ang Jr., mengakui masih terus mencari cara untuk mempercepat proses analisis rute tersebut.
Skuter swakemudi NUS akan dites lagi di masa mendatang. Tim peneliti mengatakan bahwa kendaraan mereka tersebut belum akan dijual.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Adu Skutik Premium ADV160 RoadSync Lawan Aerox Alpha Turbo: Gengsi Skutik Terkoneksi, Pilih Mana?
-
Potret Kawasaki J300: Ninja Versi Matik Siap Guncang Pasar, Harganya Bikin Dompet Bergetar
-
Apakah Motuba Aman Pakai Bensin Campur Etanol? Simak sebelum Beli Pertamax Green
-
Chery Akui Masih Studi Soal Bangun Pabrik Sendiri di Indonesia
-
Menperin: Insentif Mobil Listrik Impor Dihentikan
-
Update Harga Suzuki Karimun Bekas di September 2025: Modal Nongkrong atau Cuma Bikin Pusing?
-
Lupakan BYD Atto 1, Honda Rilis Mobil Listrik Mungil dengan Fitur Canggih
-
Penjualan Mobil Indonesia Januari hingga Juli 2025 Turun 125.000 Unit Dibanding Dua Tahun Lalu
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta untuk Pensiunan PNS: Irit dan Anti Rewel
-
Suzuki Jepang Rilis Status "End of Production", Nasib GSX 150 di Indonesia Gimana?