Suara.com - Pabrikan mobil Cina yang berpartisipasi di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 makin banyak saja. Setelah Wuling, Dongfeng Sokon (DFSK) dipastikan bergabung.
GIIAS 2017 dijadwalkan berlangsung pada 10-20 Agustus mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Serpong, Tangerang, Banten.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, jumlah pabrikan roda empat yang telah mematok tempat di pameran tersebut berjumlah 30 merek.
"Sebanyak 22 di antaranya merek kendaraan penumpang dan delapan lainnya merek kendaraan komersial," ujarnya dalam konferensi pers kedua GIIAS 2017, Selasa (30/5/2017) sore di Jakarta.
Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan sewaktu konferensi pers pertama GIIAS 2017, 7 Februari kemarin di Jakarta. Saat itu, pabrikan yang dipastikan ikut baru 27 merek, terdiri dari 21 merek mobil penumpang plus enam merek mobil niaga.
Adapun tiga pabrikan yang menyusul ialah Hyundai Commercial, DFSK, serta Volvo. DFSK menjadi pabrikan Cina kedua yang ikut setelah Wuling.
Berbeda dengan Wuling yang bermain di pasar kendaraan penumpang, DFSK merupakan pabrikan kendaraan komersial yang baru saja masuk ke pasar otomotif Indonesia. DFSK diam-diam bahkan telah membangun pabrik di Tanah Air.
Lebih lanjut, Yohannes Nangoi sendiri menyambut baik kehadiran DFSK di Nusantara, juga keikutsertaannya sebagai pabrikan Cina kedua di GIIAS 2017.
"Pendapatan per kapita saat ini memang masih sekitar 3.500-3.600 dollar AS. Tapi, begitu sentuh 4.000 dollar AS, orang-orang (yang makin banyak) beli mobil tak bisa dielakkan," nilai Yohannes.
Ia hanya berharap bahwa pabrikan-pabrikan tersebut juga berinvestasi membangun pabrik di Indonesia sehingga negeri ini tak sekadar menjadi pasar.
"Untung sampai sekarang Indonesia masih menjadi tempat yg sangat menarik untuk investor sehingga kami sangat apresiasi keberadaan merek kendaraan yang makin banyak. Yang jelas mereka (DFSK) masuk dengan investasi pabrik baru," tambah Ketua III Gaikindo Rizwan Alamsjah yang juga Ketua Penyelenggara GIIAS 2017.
Berita Terkait
-
Pilihan Mobil Rp150 Jutaan Sebagai Mobil Pertama
-
Pasar Otomotif Indonesia Terancam Kehilangan Takhta ASEAN Usai Disalip Malaysia
-
Berapa Harga Mobil Bekas Wuling Binguo EV? Kendaraan Paling Dicari 2025
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Wuling Rilis SUV Baru Rp 140 Jutaan: Desain Garang, Ada Versi Hybrid dan Listrik
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring