Suara.com - Sambil menanti detail insentif pajak dari pemerintah untuk mobil ramah lingkungan dalam regulasi low carbon emission vehicle (LCEV), Nissan membeberkan teknologi mobil listrik yang mereka siapkan untuk Indonesia. Teknologi tersebut bernama 'e-Power'.
Teknologi ini dipresentasikan Nissan di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, Selasa (15/8/2017) di Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tangerang. GIIAS 2017 sendiri berlangsung mulai 10-20 Agustus mendatang.
Teknologi e-Power tergolong unik. Sistem penggeraknya sama seperti mobil listrik lain yaitu motor listrik yang mendapat suplai tenaga dari baterai ion-lithium.
Meski begitu, teknologi e-Power tidak memerlukan infrastruktur stasiun pengisian daya listrik seperti mobil listrik lain pada umumnya. Sebagai gantinya, baterai ion-lithium diisi tenaganya oleh mesin bensin kecil plus generator.
Berbeda dengan mobil konvensional ataupun hibrida, mesin bensin pada teknologi e-Power tidak menjadi bagian dari sistem penggerak. Mesin ini hanya berfungsi sebagai sumber tenaga baterai dan baru aktif bekerja ketika mendeteksi daya baterai perlu diisi kembali.
"Nissan e-Power hanya menggunakan motor listrik dengan output tinggi, tidak menggunakan mesin bensin untuk menggerakkan roda mobil. Pengemudi bisa menikmati ketenangan, torsi instan, dan kelancaran performa sebuah kendaraan listrik tanpa harus khawatir dengan pengisian baterai," kata Presiden Direktur PT. Nissan Motor Indonesia (NMI), Eiichi Koito.
"Sistem (e-Power) beroperasi dengan sangat tenang, seperti kendaraan listrik sepenuhnya. e-Power tidak terlalu bergantung pada mesin sehingga efisiensi bahan bakarnya sebanding dengan teknologi hibrida konvensional, terutama saat berkeliling kota," lanjut General Manager R&D NMI, Masayuki Ohsugi.
Model Nissan di luar negeri yang menggunakan teknologi itu ialah Note.
General Manager Perencanaan Produk dan Strategi Pemasaran NMI, Budi Nur Mukmin, saat dihubungi Suara.com setelahnya, mengakui bahwa e-Power telah disiapkan Nissan untuk Indonesia. Teknologi tersebut ia anggap sesuai kebutuhan konsumen di negara ini sehingga lebih diprioritaskan daripada teknologi hibrida yang sebenarnya juga dimiliki Nissan.
"Kami menyiapkan e-Power untuk sebagai jawaban teknologi yang ramah lingkungan untuk pasar indonesia," ujar Budi via pesan Whatsapp.
Ia mengungkapkan, Nissan masih perlu menunggu detail regulasi LCEV, terutama soal definisi mobil-mobil ramah lingkungan dalam peraturan itu yang mendapatkan insentif pajak. Jika semua kondisi memungkinkan, e-Power pasti hadir di Indonesia.
"Setelah definisinya jelas, kami bisa memastikan produknya apa. Sekarang ini kita sedang memperkenalkan teknologi e-Power agar masyarakat dan pemerintah tahu kelebihannya," tutup Budi.
Berita Terkait
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kuat Nanjak, Tangguh dengan Harga Mulai 200 Jutaan
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama
-
Fitur Lengkap, Harga Nggak Bikin Nangis, EV Ini Siap Curi Perhatian
-
Jaecoo J5 EV Datang Menyapa Yogyakarta, Harga Bikin Kompetitor Meradang
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Menguak Pajak Asli Denza D9 Tanpa Insentif, Lebih Mahal dari Alphard?
-
Hype Suzuki Fronx Mulai Surut di 2025, Masih Layak Beli?
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kuat Nanjak, Tangguh dengan Harga Mulai 200 Jutaan
-
5 Motor Bekas Matic 150cc untuk Perjalanan Santai, Harga Mulai Rp10 Jutaan
-
Yamaha Targetkan Pangsa Pasar 60 Persen di Wilayah NTT
-
Sensasi Honda PCX Harga Gak Bikin Pusing, Skutik Rp 11 Jutaan Bikin Merek Jepang Pening
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama
-
Checklist Wajib! Ini 15 Tips Membeli Mobil Bekas Aman untuk Pembeli Pemula
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?