Suara.com - Industri otomotif saat ini tengah ramai dengan teknologi mobil swakemudi, yang diklaim sebagai kendaraan masa depan. Mobil yang akan mendudukkan manusia hanya sebagai penumpang itu kini sedang dikembangkan oleh merek-merek besar dunia.
Tetapi bagi Lamborghini, masa depan masih tetap sensasi berkendara dengan kecepatan tinggi. Artinya, Lamborghini sama sekali belum tertarik mengembangkan mobil nirawak.
"Jika Anda membeli sebuah mobil Lamborghini, Anda membelinya untuk bersenang-senang dan menikmati sensasi berkendara," kata Maurizio Reggiani, kepala riset dan pengembangan Lamborghini kepada Digital Trends di sela-sela pameran Frankfurt Auto Show di Jerman.
"Jika kita bicara soal swakemudi, saya kira kami akan menjadi merek terakhir di dunia yang menjualnya," imbuh dia.
Pandangan Reggiani memang masuk akal. Sulit membayangkan orang membeli Aventador atau Huracan, kemudian membiarkan mobil-mobil supercepat itu melaju otomatis, sementara pemiliknya hanya jadi penumpang.
Tetapi itu bukan berarti Lamborghini sama sekali tak menggunakan teknologi-teknologi swakemudi pada mobil-mobilnya. Merek yang berinduk pada raksasa otomotif Jerman, Volkswagen, itu berencana memasang sejumlah teknologi swakemudi pada mobil barunya Urus.
Lamborghini Urus, mobil bertipe sport utility vehicle (SUV) yang rencananya meluncur sebelum akhir tahun 2017 ini, akan dilengkapi sejumlah fitur swakemudi.
"Kami akan memasang teknologi adaptive cruise control, kamera, dan lane-keeping system. Semua fitur yang kini tersedia pada mobil premium akan ditemukan di Urus," jelas Reggiani.
"Tetapi mobil itu tak akan benar-benar memiliki sistem kemudi otomatis," tambah dia.
Berita Terkait
-
Intip Koleksi 13 Mobil Super Mewah Erling Haaland: Termurah Setara Bonus Timnas Indonesia
-
Spesifikasi Lamborghini Huracan, Sports Car Termewah Doni Salmanan yang Dilelang KPK
-
Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara
-
Ngebut hingga Seruduk Pembatas Jalan, Sopir Lamborghini Ditagih Bayar Ganti Rugi Kerusakan Tol
-
Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Lamborghini: Oleng Kiri-Kanan, Pengemudi Terancam Sanksi Ganda
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah