Suara.com - Mantan eksekutif General Motors (GM), Bob Lutz, memprediksi bahwa Tesla tak akan bertahan lama di industri otomotif. Bahkan, ia berani memperkirakan bahwa pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut bakal gulung tikar sebelum 2019.
"Perusahaan itu (Tesla), saudara-saudara, akan segera tersingkir dari bisnis ini. Dengan kondisi seperti sekarang, mereka tidak akan sampai ke 2019," kata Lutz pada akhir pekan lalu, seperti dikutip dari pemberitaan CNBC.
Lutz ialah mantan Vice Chairman dan Head of Product Development di General Motors. Ia memang dikenal sering membuat berbagai analisa dan prediksi berani.
Beberapa waktu lalu, misalnya, ia memperkirakan bahwa 20 tahun dari sekarang tidak ada lagi orang yang menyetir mobil akibat keberadaan kendaraan swakemudi, dan kebanyakan orang saat itu lebih memilih ride-sharing dibanding membeli mobil sendiri.
Lebih lanjut, Lutz menilai, umur pendek Tesla disebabkan oleh tidak adanya beberapa faktor penting yang dimiliki oleh pabrikan-pabrikan otomotif besar. Faktor-faktor itu ialah fixed cost (biaya tetap) tak terkontrol, kegiatan manufaktur tidak efisien, serta tidak adanya jaringan diler.
"Mereka kekurangan uang segar hingga harus mengumpulkan modal lagi," ujar Lutz.
Menurutnya, apa yang Tesla lakukan selama ini juga dapat ditiru dengan mudahnya oleh pabrikan-pabrikan besar. "Tidak ada 'saus rahasia' di Tesla. Mereka memakai baterai ion lithium yang sama dengan yang dipakai pabrikan-pabrikan lain," sambung dia.
Tesla belum mengeluarkan respons mengenai analisa 'kejam' Lutz.
Perusahaan yang didirikan Elon Musk ini baru saja memperkenalkan mobil sport listrik Roadster dan truk Semi pada Jumat (17/11/2017) di Amerika Serikat dan telah membuka pemesanan untuk kedua model tersebut. Roadster rencananya bakal diproduksi pada 2020, sementara Semi belum diketahui kapan akan dirakit.
Baca Juga: Truk Listrik Tesla Bisa Tempuh 804Km dalam Kondisi Muatan Penuh
Laporan keuangan Tesla di kuartal ketiga 2017 rugi 619 juta dollar AS (Rp8,39 triliun) akibat pembangunan pabrik superbesar. Mereka pun sedang disorot karena kewalahan memenuhi 400-500 ribu unit pemesanan Model 3.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan
-
7 Mobil Keluarga Milenial dengan Harga Ekuivalen Agya GR: Pajak Setara, Kabin Lega, Nggak Culun