Suara.com - Seorang veteran industri otomotif Amerika Serikat memprediksi 20 tahun dari sekarang, teknologi mobil swakemudi akan menyebabkan tidak akan ada lagi orang yang menyetir mobil. Selain itu, ride sharing atau taksi online makin menjadi pilihan sehingga memiliki mobil sendiri adalah sesuatu yang tak lumrah.
Mantan Vice Chairman and Head of Product Development General Motors, Bob Lutz, memperkirakan teknologi mobil swakemudi serta taksi online kelak mengubah drastis sistem, cara, dan kebiasaan orang dalam bertransportasi, demikian pula industrinya. Lutz bahkan menilai dua hal ini nantinya mengakibatkan apa yang dia sebut sebagai 'akhir dari era otomotif'.
Menurut Lutz, industri otomotif kini sedang dalam kurva perubahan yang sangat pesat. Akhir dari kurva perubahan tersebut ialah kendaraan dengan modul yang serba terstandardisasi dan akan terjadi dalam dua dekade ke depan.
"Akhir dari perubahan adalah kendaraan dengan modul swakemudi penuh. Penumpang tidak bisa lagi memberikan komando bagaimana kendaraan berjalan," ucapnya, seperti diwartakan Automotive News pada Rabu (7/11/2017).
Mobil-mobil swakemudi ini tidak akan bisa dikendalikan secara manual. Selain karena semua serba otomatis, mengemudi juga tidak lagi diizinkan, bahkan ilegal.
"Titik baliknya ada saat mobil swakemudi menyumbangkan 20-30 persen penjualan. Negara-negara akan melihat statistik kecelakaan dan sepakat manusia adalah 99,9 persen penyebab insiden lalu lintas," terang Lutz.
Tidak hanya itu saja. Preferensi masyarakat di masa tersebut yang lebih condong ke taksi online membuat pabrikan-pabrikan menjual kendaraan ke perusahaan-perusahaan taksi online atau logistik.
Penjualan ke korporasi menjadi aktivitas utama. Mobil-mobil swakemudi itu kelak dimiliki dan dioperasikan oleh Uber, Lyft, UPS, Federal Express, atau siapa pun pesaing mereka nanti.
Diler kendaraan, yang jumlahnya makin sedikit, melayani konsumen individu dari kaum elitis dalam jumlah kecil yang benar-benar ingin mobil dengan modul berbeda atau kendaraan klasik hasil reproduksi. Sisanya, naik taksi online.
Baca Juga: Keren, Cara Lelaki Ini Bantu Jual Mobil Bekas Pacarnya
"Anda akan memanggil (moda transportasi Anda), mobil swakemudi mendatangi, Anda memasukkan lokasi, dan mobil melaju ke sana," kata dia.
"Saat hampir tiba di lokasi, tumpangan Anda melambat. Anda sampai di tujuan, diberikan tagihan, lalu Anda memasukkan nomor kartu kredit atau memberikan sidik jari atau apa pun caranya nanti untuk membayar," sambungnya.
Modul yang sama membuat kendaraan di tiap segmen serupa. Tidak ada lagi adu performa dan akibatnya tidak ada lagi kontestasi antar mobil untuk adu kemampuan.
Akan tetapi, setiap mobil masih ditawarkan pilihan peningkatan fitur hiburan karena mereka tak wajib lagi memperhatikan jalan, apalagi berkendara. Fitur-fitur hiburan ini juga kelak menjadi pembeda bagi taksi online kelas bawah, menengah, dan atas.
Lutz tentunya memiliki pemahaman dan daya analisa sangat dalam mengenai industri otomotif. Analisanya mungkin saja benar. Namun, apakah semua itu bakal terjadi dalam waktu sesingkat 20 tahun?
Berita Terkait
-
Google Mulai Tes Mobil Swakemudi Tanpa Sertakan 'Sopir Darurat'
-
Toyota Ingin Regulasi Mobil Swakemudi Tiap Negara Seragam
-
Lexus dengan Fitur Swakemudi Level 4 Bakal Meluncur pada 2020
-
Penumpang Mobil Swakemudi Mudah Tertidur, Google Kok Khawatir?
-
Wow, Mobil Tanpa Supir Nissan Diuji di Jalan Umum Tokyo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
7 Trik Menghilangkan Baret Mobil dan Motor, Hasilnya Mulus Tanpa ke Bengkel
-
Wali Kota Prabumulih Beri Motor Listrik untuk Kepsek dan Satpam yang Batal Dicopot, Berapa Harganya?
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
Tips Aman Bagi Perempuan saat Memilih Mobil Bekas
-
10 Peringkat Mobil Hybrid Terlaris Agustus 2025, Innova Zenix Dipecundangi Suzuki Fronx
-
Daftar Harga Mobil VW September 2025: Dari Golf GTI hingga ID Buzz, Semua Tampil Ikonik
-
Daihatsu Masih Mengkaji Kesiapan Ayla EV untuk Kebutuhan Konsumen Indonesia
-
Hartanya Rp2,4 Triliun, Erick Thohir Ternyata Juga Punya Motor 'Supra Bapak' di Garasi
-
Beda Sikap di PSSI, Selera Otomotif Menpora Baru Erick Thohir vs Eks Zainudin Amali Sangat Kontras
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan