Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memberikan ultimatum pada Mercedes-Benz agar kembali memberikan data penjualan wholesales mereka pada Januari nanti. Jika tidak, pabrikan asal Jerman ini terpaksa bakal dikeluarkan oleh asosiasi resmi pabrikan-pabrikan otomotif di Indonesia tersebut.
"Kami memberikan waktu sampai Januari pada Mercedes untuk putuskan, mau atau tidak (berikan data penjualan). Kalau tidak mau, akan kami keluarkan," tegas Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto, saat ditemui seusai Paparan Proyeksi Pasar Otomotif 2018, Selasa (16/1/2018), di Jakarta.
Sebagai informasi, sejak Mei 2017, Mercedes tidak lagi memberikan data penjualan kepada Gaikindo. Padahal, setiap anggota Gaikindo diwajibkan memberikan data tersebut untuk didokumentasikan, dipublikasikan, serta diberikan kepada pemerintah.
Department Manager Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Dennis A Kadaruskan, ketika dihubungi via sambungan telepon oleh Suara.com pada Desember tahun lalu, mengatakan bahwa pihaknya hanya mau memberikan data penjualan retail. Hanya saja, ia menolak memberitahukan alasan mengapa Mercedes mengulangi aksi yang pernah mereka lakukan pada 2012 itu.
Jongkie lalu membeberkan alasan Mercedes. "Mereka dilarang oleh kantor pusat di Jerman untuk memberikan data itu. Kata mereka karena takut diduga melakukan kartel atau persekongkolan dan melanggar Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 soal Persaingan Usaha," bocornya.
"Padahal kami diamanatkan oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 79 Tahun 2013 untuk mengumpulkan data setiap anggota kami dan memberikannya ke Kementerian Keuangan," papar Jongkie.
"Kami juga sudah bertemu dengan Wakil Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Ibu Kurnia (Sya'ranie) dan menjelaskan permasalahannya, dan dia mengerti. Tapi Mercedes meminta bukti surat tertulis dari KPPU," lanjut dia.
Jongkie menjelaskan, membiarkan Mercedes terlalu lama tidak memberikan pembukuan penjualan tidaklah adil bagi anggota Gaikindo yang lain. Pasalnya, seluruh anggota lain juga dituntut memberikan data, dan tetap melakukannya.
Jongkie lalu mengingatkan kembali kerugian yang nantinya dialami Mercedes jika tetap pada pendirian mereka, hingga lalu dikeluarkan dari Gaikindo. "Suara mereka tidak akan ditampung masuk ke Gaikindo untuk disampaikan ke pemerintah," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Mitsubishi Fuso Jamin Biaya Kepemilikan Fighter X Tractor Head 4x2 Lebih Murah
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Kakorlantas Sudah Tak Pakai Strobo, Pejabat Lain Kapan?
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit