Suara.com - Mazda mengungkapkan rencana membuat pabrik di Indonesia pada masa mendatang. Selain untuk memproduksi mobil-mobil bermesin konvensional, pabrik tersebut kemungkinan juga merakit mobil hibrida dan listrik.
General Manager ASEAN Business Office Mazda Motor Corporation, Susumu Niinai, memaparkan, pertumbuhan penjualan Mazda di Asia Tenggara (ASEAN) melebihi pertumbuhan transaksi jual-beli mereka secara global.
"Penjualan global kami naik 17 persen di tiga tahun terakhir, menjadi 1,5 juta unit. Di ASEAN pertumbuhan kami 38 persen dalam tiga tahun terakhir," kata Niinai ketika menghadiri peluncuran All-New CX-9 dan CX-5 edisi khusus pada Kamis (1/2/2018) di Jakarta.
Presiden Direktur PT. Eurokars Motor Indonesia (EMI), Roy Arman Arfandy, menambahkan, ASEAN adalah salah satu fokus pasar Mazda di masa depan. Ia mengakui, permintaan pasar otomotif global ke depannya akan datang dari negara-negara berkembang, termasuk dari Asia Tenggara dan Indonesia.
"ASEAN adalah kawasan dan besar dan penduduknya banyak," kata dia kala menjawab pertanyaan Suara.com, ketika diwawancarai pascapeluncuran All-New CX-9 dan CX-5 edisi khusus.
Bahkan, Roy membeberkan bahwa Mazda sudah memiliki rencana membangun pabrik perakitan kendaraan di Indonesia. Hal itu akan dipikirkan ketika penjualan merek asal Jepang ini sudah mencapai setidaknya 15.000 unit setahun.
"Jadi, kalau penjualan sudah 15.000an unit, baru memikirkan perakitan di sini," ujarnya.
Mazda sendiri, menurut Roy, tahun ini masih menargetkan penjualan retail sebanyak 6.000 unit, meningkat dibandingkan capaian 2017 yang mencapai sekitar 4.000 unit.
"Itu (penjualan 15 ribu unit untuk Mazda) saya rasa enggak sampai 10 tahun, lah," taksir dia.
Pabrik Mazda di Indonesia kelak berpotensi pula merakit mobil hibrida dan mobil listrik, sehubungan dengan rencana pemerintah menerbitkan undang-undang yang mempromosikan kedua jenis kendaraan itu lewat insentif pajak. Apalagi, riset dan pengembangan Mazda soal mobil hibrida dan listrik diklaim berjalan baik serta kuat.
Roy menerangkan, Mazda sekarang sedang mengamati dan menunggu detail undang-undang yang rencananya terbit pada 2018 itu.
"Kami lihat ada banyak kebijakan (dari pemerintah) untuk memperkuat mobil bersih dan kami lagi menunggu. Kami enggak terlalu buru-buru juga untuk merakit di sini. Takutnya ada perubahan kebijakan sehingga kita harus menyesuaikan," lanjutnya.
Pabrik Mazda di Indonesia kelak bisa jadi juga menjadi basis produksi bagi mobil-mobil bermesin konvensional untuk kawasan ASEAN.
"Kalau untuk mobil hibrida dan atau listrik rasanya belum (jadi basis produksi)," tukas Roy.
Berita Terkait
-
Prediksi Mobil Baru Chery: Tampilan Berubah Total, Fitur Makin Canggih?
-
Apakah Pajak Mobil Bekas Mazda 2 2015 Mahal? Intip Juga Harga, Spesifikasi, dan Konsumsi BBM
-
MG Motor Siapkan Kejutan untuk Pasar Mobil Listrik Nasional Tahun Depan
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan