Suara.com - Cairan anti bocor untuk ban tubeless sepeda motor memang membuat pengendara makin tenang saat bepergian. Akan tetapi, ternyata cairan anti bocor tersebut memiliki dua kekurangan, salah satunya adalah pentil ban bisa macet.
Kepala Bengkel Ahass Honda PT. Usaha Cipta Mandiri, Muhamad Taufik mengakui, cairan anti bocor dapat menutup lubang ban dengan sendirinya saat terkena paku, sehingga penambalan tak diperlukan lagi.
"Tapi, kalau standar di bengkel kami, cairan itu tak kami rekomendasikan," ujarnya ketika diwawancarai Suara.com di Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurut dia, berdasarkan hasil temuan di lapangan, pentil ban dari konsumen yang menggunakan cairan anti bocor kerap tersumbat.
"Cairan itu mengandung semacam serbuk untuk menutup lubang. Kalau sudah kering, serbuknya memang jadi benar-benar keras, benar-benar seperti karet untuk menutup lubang," terangnya.
"Angin tidak bisa dipompa masuk. Angin di dalam ban juga tidak bisa keluar," sambung dia.
Kalau sudah begitu, pentil ban terpaksa dipotong dan diganti yang baru. Cairan anti bocornya pun dibuang.
Salah satu cara mengurangi risiko pentil ban mampet akibat cairan anti bocor, menurut Taufik, ialah rutin mengecek tekanan angin setiap sepekan atau dua pekan sekali. Angin yang keluar dan masuk itu mencegah cairan tidak 'bersarang' di pentil.
"Sebulan atau dua bulan sekali dibuka juga pentilnya lalu ditusuk pakai paku biar kalau ada serbuk yang masuk bisa lepas, lalu dipompa lagi," terang dia.
Baca Juga: Tak Perlu ke Bengkel, Ban Motor Premium Bisa Anda Cek Sendiri
Adapun kelemahan kedua cairan anti bocor, menurut Taufik, adalah berkurangnya kestabilan motor. Ini karena jumlah cairan yang dimasukkan ke ban cukup banyak dan saat roda berputar cairan itu ikut berputar-putar di dalam roda.
Gaya sentrifugal dari cairan yang 'terlempar-lempar' di dalam ban berdampak pada bobot serta kestabilan motor.
"Terutama dalam kecepatan tinggi," tegasnya.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, satu botol cairan anti bocor memang cukup besar, setidaknya sekitar 300 ml. Suara.com yang menghampiri sebuah toko ban dan mencoba menggunakannya juga mengetahui bahwa sebotol cairan digunakan untuk satu ban.
Perbandingan kestabilan motor sebelum dan sesudah menggunakan cairan anti bocor pada ban pun terasa berbeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Layanan Asisten Darurat Saat Mobil Mogok Sekarang Tersedia 24 Jam
-
5 Rekomendasi Motor Trail Bekas Murah, Siap Temani Petualanganmu
-
Mana Lebih Irit? Xpander Cross atau Destinator, Ini Data Lengkapnya
-
Desain Logo Suzuki Akhirnya Berubah Setelah 22 Tahun
-
Honda Bikers Day 2025 Siap Guncang 4 Pulau, Cek Jadwal dan Lokasi Resminya
-
VF 3 Tegaskan Posisi VinFast Sebagai Salah Satu Pemain Penting Era Kendaraan Listrik
-
Toyota Dorong Industrialisasi di Indonesia, Tak Dijadikan Sekedar Pasar Mobil
-
Honda Bikers Day 2025 Jadi Wadah Persaudaraan Pecinta Sepeda Motor Honda
-
5 Fakta RON 95 Malaysia vs Pertalite Indonesia, Selisih Harganya Mengejutkan
-
3 Fakta Suzuki Madura: Cruiser Gahar ala Harley Davidson, Senama Pulau di Nusantara