Suara.com - Gairah penciptaan mobil terelektrifikasi sampai Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik terus menghangat. Sektor pendukungnya, mulai baterai dengan energi terbarukan sampai pusat pengisian ulang (recharging station) pun terus tumbuh.
Penasehat kampanye informal Presiden of the United States (POTUS) Donald Trump, yaitu Erik Prince, mencermati pertumbuhan otomotif masa depan yang mengandalkan baterai listrik itu.
Dikutip Mining.com dari Financial Times, pendiri perusahaan keamanan swasta Amerika Serikat (AS) bersaudari Elisabeth Dee DeVos yang menjadi sekretaris bidang pendidikan di masa kepemimpinan Donald Trump ini tengah mengumpulkan dana sebesar 500 juta dolar AS. Tujuannya adalah melakukan investasi dalam bisnis logam untuk membuat baterai mobil listrik atau EV.
Investasi ini akan diarahkan untuk aset kobalt, tembaga dan lithium yang sebagian besar berlokasi di Afrika dan Asia.
"Anda tak bakal bisa membangun sebuah kendaraan tanpa melibatkan mineral yang berasal dari tempat asing dan sulit dijangkau," papar Erik Prince kepada Financial Times.
Sebagai catatan, jenis-jenis logam tertentu seperti kobalt, lithium, nikel dan tembaga mengalami lonjakan permintaan beberapa tahun terakhir karena terjadinya pergeseran material pembuatan kendaraan yang berbahan bakar minyak bumi. Itulah momentum investasi terhadap logam-logam yang dibutuhkan untuk membuat baterai bagi mobil masa depan.
Para pakar memperkirakan bahwa kebutuhan material pembuat baterai mobil listrik bakal melonjak sebesar 650 persen pada 2027, sementara permintaan keseluruhan diperkirakan akan meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam sembilan tahun ke depan.
Sebelumnya, Erik Prince adalah pimpinan perusahaan sekuritas Blackwater yang menutup perusahaan pada 2010, setelah mengalami serangkaian tuntutan hukum. Sesudahnya, ia menjalankan Frontier Services Group, yang menyediakan layanan keamanan, logistik dan asuransi terpadu di pasar perbatasan dan didukung investor Hong Kong, Chun Shun Ko dan CITIC Group Cina.
Saat ini, Erik Prince dalam wadah Frontier Services Group juga berinvestasi untuk tambang bauksit di Guinea, dan perusahaannya berhasil mengidentifikasi adanya deposit tembaga dan kobalt di Kongo.
Baca Juga: Solskjaer Siapkan Lukaku dan Sanchez Jadi Starter Lawan Reading
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
5 Mobil Bekas Legendaris Tangguh Rp 50 Jutaan, Cocok Buat Bepergian Jauh
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Kawasaki Ninja yang Gagah dan Sporty
-
Bebas Risau dari BBM Problematik: Tengok Dulu Harga Motor Polytron November 2025
-
Bebas Risau Kelangkaan BBM SPBU Swasta: Intip Harga Mobil Polytron
-
Mobil Keluarga Idaman? Tengok Harga Toyota Fortuner Bekas untuk Persiapan Libur Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Nmax dengan Jok Besar dan Empuk
-
Wuling Mitra EV Jalani Uji Coba Bersama TransJakarta, Dorong Transportasi Umum Ramah Lingkungan
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Sedan Terbaik yang Murah dan Mewah
-
Komunitas Motor Bandung Gelar Riding Unik Bernuansa Horor
-
7 Mobil Bekas Suzuki 50 Jutaan Selain Karimun untuk Keluarga Kecil dan Mahasiswa