Suara.com - Sedang pelesir ke Yogyakarta dan berhenti di traffic light, lampu perempatan, atau disebut warga setempat sebagai "bangjo" (lampu abang ijo alias lampu merah hijau) daerah Pingit? Nah, bersiaplah buat sabar menanti.
Lamanya penantian ini sampai bisa digambarkan mirip penantian menunggu calon pacar bilang "ya" saat ditembak, bahkan sampai bisa ditinggal terlebih dahulu untuk makan atau bahkan menjalankan ibadah umrah. Demikian komentar warganet via Twitter. Tak heran, bila bangjo Pingit ini sampai disebut-sebut sebagai bangjo legendaris.
Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, bangjo atau lampu lalu lintas tentu memiliki fungsi untuk mengendalikan arus lalu lintas. Seperti bangjo atau lampu lalu lintas di persimpangan Pingit yang menghubungkan empat ruas jalan, yaitu: Jalan Magelang di sisi Utara, Jalan Tentara Pelajar di sisi Selatan, Jalan Kyai Mojo di sisi Barat dan Jalan Diponegoro di sisi Timur.
Menurut Muhammad Zandaru Budi, selaku Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, durasi ini tak lepas dari volume kendaraan yang berada di tiap-tiap ruas di persimpangan Pingit. Selain itu, persimpangan Pingit juga merupakan akses masuk menuju Kota Jogja bagi masyarakat yang tinggal di Godean, hingga yang berasal dari luar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laman berikut adalah alasan, mengapa durasi lampu bangjo Pingit ini sampai sedemikian lamanya.
Ditemui Mobimoto.com, mitra Suara.com di Yogyakarta, Muhammad Zandaru Budi menyatakan, "Masalahnya, di Yogya ini volume kendaraannya banyak terus, sehingga seluruh simpang itu akhirnya harus mengantre lama. Mau dari (arah) barat, atau dari timur kan, sama semua kepadatannya. Sehingga sistem ini tidak efektif."
Sistem yang dimaksud olehnya adalah sistem APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) di persimpangan Pingit yang masih menggunakan sistem sensor. Untuk itu, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta tengah menyusun rancangan untuk mengganti sistem sensor dengan sistem Area Traffic Control System (ATCS).
"Mungkin tiga-empat bulan ke depan, (sistem sensor) akan kami ganti dengan ATCS," tukas Muhammad Zandaru Budi.
Sistem ATCS ini akan sangat membantu mengurai kemacetan di persimpangan Pingit. Nantinya, petugas yang memantau CCTV di control room, bisa menentukan ruas jalan mana, yang butuh lampu hijau lebih lama, bergantung pada kepadatan atau volume kendaraan.
Baca Juga: Ford Menarik Produknya yang Dipasarkan di China. Ada Apakah Gerangan?
Sebetulnya, pada sistem APILL dengan menggunakan sensor juga punya cara kerja yang tidak jauh berbeda. Sensor akan melihat ruas jalan paling padat dan butuh segera diurai, dengan memberikan lampu hijau lebih lama. Namun, durasi lampu hijau yang dibolehkan oleh sensor hanyalah dua menit (120 detik).
Sejauh ini, memang tinggal bangjo Pingit lah yang masih menggunakan sistem sensor pada APILL, dan belum menggunakan ATCS.
Dengan sistem sensor yang membolehkan lampu hijau menyala selama 120 detik, dan jika seluruh empat sisi persimpangan Pingit sama-sama dipadati kendaraan, maka setiap ruas jalan harus menunggu lampu merah dengan durasi delapan menit (480 detik).
Tentunya, pembaruan lampu lalu-lintas dari sistem sensor menjadi sistem ATCS akan sangat dinantikan oleh warga masyarakat, khususnya, yang setiap hari harus mengantre di persimpangan Pingit, yang terkenal dengan durasi lampu merah terlama di Yogyakarta.
Mobimoto.com/Praba Mustika
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
5 Langkah Jual Mobil Bekas agar Cepat Laku dengan Harga Terbaik, Gak Ribet
-
Di Balik Skandal Asmara, Ini Isi Garasi Krishna Murti yang Bikin Publik Terkejut
-
Dealer Motor Suzuki Kini Punya Wajah Baru, Siap Bersaing di Segmen Kendaraan Roda Dua
-
Diluar Dugaan: Intip Isi Garasi Paket Hemat Bahlil Lahadalia yang Aman dari Reshuffle
-
Update Harga Brio Lama Tahun 2012-2014, Tiap Tipe dan Spesifikasi