Suara.com - PT MRT Jakarta meyakini bahwa pengembangan konsep kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development atau TOD) memberikan dampak ekonomi, sosial, budaya dan bisnis.
"Jadi kami ingin meningkatkan mobilitas warga di Jakarta kemudian meningkatkan kualitas hidup kita semua di sini," ujar Muhammad Effendi, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta.
TOD sendiri adalah program pengembangan kawasan properti yang memaksimalkan fungsi transportasi massal, seperti commuter line, MRT, dan LRT. Selain transportasi, juga memfasilitasi jalan bagi pejalan kaki dan sepeda. Dengan begitu, semua lapisan masyarakat dapat terlayani sebaik-baiknya.
Muhammad Effendi mengatakan TOD dialokasikan di 13 stasiun MRT, dengan potensi pertambahan 34.047 unit rumah layak huni.
"Adanya MRT di 13 stasiun itu ada potensi pertambahan 34.047 unit rumah layak huni. Begitu ada stasiun orang akan senang tinggal di dekat stasiun, begitu di dekat stasiun harga properti naik. Sekarang yang saya dengar, NJOP naik di dekat MRT itu terjadi secara otomatis, karena akses mudah. Karena mungkin orang-orang yang tinggalnya agak jauh memutuskan untuk mencari hunian dekat ke MRT karena lebih mudah. Dan tempat ini dilengkapi area aktivitas publik," lanjutnya.
Selain itu, PT MRT Jakarta sudah mulai mengembangkan TOD yang dimulai dari pengembangan pedestrian bagi pejalan kaki. Adapun penataan pedestrian mulai diimplementasikan di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Sekarang mulai dikembangkan ada taman. Contoh di Dukuh Atas kami mulai kembangkan, di Kendal, pedestarian mulai dikembangkan, otomatis kemudian mengakomadasi orang. Kemudian area di dekat sungai di area Dukuh Atas kami mulai," lanjutnya.
Disebutkan pula bahwa Stasiun MRT Dukuh Atas nantinya akan menjadi TOD pertama dan ditargetkan rampung pada 2021.
"Dukuh Atas nanti akan jadi TOD pertama. Saat ini tengah didesain dan nantinya jembatan yang ada akan dibuat kantor MRT,selesai 2021," ucapnya.
Baca Juga: Charlie's Angels Datang Lagi, Ditemani Sepasang Audi
Dari laman situs jakartamrt.co.id, TOD adalah area perkotaan yang dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.
Dengan konsep kawasan berorientasi transit, PT MRT Jakarta mendorong sejumlah keuntungan bagi masyarakat. Di antaranya mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara, pembangunan yang mendukung aktivitas jalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif. Juga meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi, kemudian berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properi, serta menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
Dan di sisi lain, dengan membangun TOD maka akan menjadi daya tarik tersendiri, yang turut meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket. Hal ini serius dikaji, mengingat penjualan tiket belum menutup biaya operasional MRT Jakarta yang tinggi.
"Kita berbicara soal TOD, mengingat bila hanya mengandalkan tiket penjualan 14 ribu kalikan Rp 100 ribu per hari sementara biaya operasionalnya tinggi sekali, maka tidak akan kembali modalnya," terang Muhammad Effendi.
Itu sebabnya, kelak di kawasan sekitar stasiun-stasiun MRT akan dibuat menjadi area komersial untuk pengembangan TOD.
"Di stasiun-stasiun akan dibuat area komersial. Jadi akan diberikan kepada tenant seperti sekarang yang kami lakukan di dalam stasiun ada retail, kemudian iklan. Kami lakukan semua itu, karena jauh lebih besar (keuntungan) yang kami dapat. Kalau retail nggak terlalu besar, di situ pun kami akan membantu Pemrov Jakarta," tutup Muhammad Effendi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terpopuler: SUV Listrik Bisa Isi Daya Kilat, Segini Harga Rocky Hybrid Terbaru
-
BYD Jual 25.000 Mobil di Indonesia, Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik
-
Berapa Harga Motor Matic Suzuki per Oktober 2025? Simak Daftar Lengkapnya
-
Geger Fenomena Vario Kolam di TikTok, Cuma Tren Sesaat Atau Seni Sejati?
-
Hitung-hitungan Punya Vario 125, dari Servis Sampai Pajak Tahunan
-
Apa Beda RON 90, 92, 95, 98 pada BBM? Kenali Biar Gak Bikin Mesin Kendaraan Rusak
-
Chery Pamer 'Rumah' Baru di Yogyakarta, Sinyal Kuat Siap Jegal Para Raksasa Jepang
-
Vision V Datang, Alphard dan V-Class Jadi Usang? Mercedes-Benz Rilis Standar Baru MPV Supermewah
-
Bingung Pilih Daihatsu? Ini Perbandingan Harga Rocky, Ayla, Sigra Lengkap dengan Unit Lain
-
Mobil Listrik SUV Ini Bisa Isi Daya Baterai 80 Persen dalam 22 Menit