Suara.com - Kisah pelarian mantan pimpinan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Carlos Ghosn dari Jepang mengagetkan dunia otomotif pekan lalu. Sebagaimana disebutkan The Wall Street Journal, ia diselundupkan dalam penerbangan dari Tokyo ke Osaka menggunakan boks peralatan audio yang ditambahi lubang agar tetap bisa bernapas.
Kini, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, Carlos Ghosn yang berdarah Lebanon, lahir di Brasil, serta mengantongi paspor Prancis telah memunculkan diri di Beirut, ibu kota Lebanon. Inilah penampilan perdananya setelah melarikan diri dari Jepang pada hari-hari menjelang pergantian tahun ke 2020.
Sebagai catatan, ia ditangkap oleh kepolisian setempat saat berada di salah satu bandara Tokyo pada November 2018, atas dakwaan memperkecil hasil pendapatan pada pelaporan pajak, dan memindahkan kerugian bisnis pribadi ke rekening Nissan.
Dalam penampilan pertama kalinya di depan para jurnalis di Beirut kemarin (8/1/2020), Carlos Ghosn menyesalkan kegagalan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi untuk bergabung dengan Fiat Chrysler Automobiles (FCA) yang kini menggandeng Peugeot (PSA Group). Apalagi, ia telah melakukan negosiasi dengan anggota keluarga pemilik Fiat, John Elkann.
"Pada 2017, aliansi kami adalah grup otomotif nomor satu. Tiga perusahaan berkembang dan menguntungkan. Kami sedang bersiap untuk menambahkan Fiat Chrysler ke dalam grup, dan saya sedang bernegosiasi dengan John Elkann agar Fiat Chrysler bergabung," jelas Carlos Ghosn sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari Reuters.
"Saya punya kontak dengan FCA. Kami memiliki banyak pemahaman dan dialog yang sangat baik. Sayangnya, saya ditangkap sebelum kami bisa mencapai suatu kesepahaman," imbuhnya.
Saat Carlos Ghosn menjalani proses peradilan di Kejaksaan Tokyo dan berada dalam tahanan, FCA dan Renault mengumumkan rencana kerja sama sebesar 35 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Mei 2019, namun FCA mundur 10 hari kemudian, setelah kesepakatan diumumkan.
"Aliansi kami melewatkan hal yang tidak bisa disesali, yaitu kehilangan FCA. Rasanya tidak percaya, karena mereka lari ke Peugeot. Kok bisa-bisanya peluang menjadi pemain besar di industri otomotif mesti lenyap. Buat Peugeot, ini peluang besar. Namun bagi Renault (mantan aliansi yang dipimpinnya) adalah kerugian besar," pungkas Carlos Ghosn.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Taksi Udara, Tina Talisa, dan Viral Pemotor Oleng
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
-
Sensasi Jelajah Keindahan Lombok Bersama New Honda ADV160
-
Update Harga Mobil Honda Oktober 2025: Dari Brio hingga CR-V
-
Apakah Bensin untuk Tunggangan Pembalap MotoGP Sama dengan Motor Harian?
-
Pilihan Mobil Bekas 50 Jutaan di Surabaya, Bikin Kantong Aman!
-
8 Shio Ini Berpotensi Besar Wujudkan Mobil Baru di Oktober 2025, Siapkan Dirimu
-
Mandalika Membara, 5 Bocah Ajaib AHRT Siap Bikin Merah Putih Berjaya
-
Alphard Bekas Makin Ganas, Harganya Bikin Gak Tahan! Ini 5 Fakta Kenapa Kamu Mesti Beli Sekarang
-
Dari Sekolah Balap ke Panggung Dunia, Pebalap AHRS Curi Perhatian MotoGP Mandalika
-
Update Terbaru! Daftar Harga Mobil Mitsubishi Oktober 2025, Mulai dari Destinator hingga Pajero