Suara.com - Perseteruan tengah terjadi antara Amerika Serikat dengan China. Beberapa saat lalu, mereka ribut urusan perang dagang. Kemudian giliran Negeri Tirai Bambu menuduh Negeri Paman Sam menyebarkan kepanikan terkait wabah Wuhan Coronavirus atau Covid-19. Dan kini, keduanya "bertemu lagi" di "ajang" yang berbeda: kasus pencurian teknologi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) kategori mobil listrik atau Electric Vehicle (EV).
Federal Bureau Investigation (FBI), badan intelejen Amerika Serikat menuding China melakukan tindakan curang, karena berusaha mencuri teknologi mobil listrik.
Christopher Wray, Direktur FBI mengatakan bahwa pemerintah China tengah berusaha melampaui negaranya untuk menjadi pemimpin ekonomi global. Hanya, yang dilakukan negara tengah mengalami wabah Covid-19 itu tidak sah.
"Mereka (China) tidak melakukan ini lewat inovasi sah, akan tetapi mencuri," ujar Christopher Wray, seperti dikutip dari Carscoops.
Bahkan Kepolisian setempat mengungkapkan, pihaknya melihat bagaimana perusahaan-perusahaan China mencuri kekayaan intelektual Amerika Serikat demi menghindari kerasnya inovasi, dan menggunakannya untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat sendiri.
China juga menggunakan banyak metode untuk mencuri teknologi Negeri Paman Sam. Sebagian besar dilakukan melalui kejahatan cyber, spionase perusahaan, dan pencurian penelitian.
"FBI saat ini sedang melakukan sekitar 1.000 investigasi terhadap upaya pencurian teknologi China yang berbasis di Amerika Serikat. Penyelidikan melibatkan setiap satu dari 56 kantor dan menjangkau hampir setiap industri dan sektor," tambah Christopher Wray.
Lebih jauh, dijelaskannya bahwa China telah mentargetkan perusahaan yang memproduksi segala sesuatu mulai dari beras, jagung hingga perangkat medis kelas atas.
"Negara itu mengejar apa pun yang bisa memberi mereka keunggulan kompetitif," tegasnya.
Baca Juga: Joget Lagi, Goyang Lagi, Begini Cara The Marquez Boys Menari
Meskipun sulit untuk menghentikan pencurian, Christopher Wray mendesak perusahaan untuk meningkatkan sistem keamanan masing-masing, dan menguji kembali jalur pasokan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Aletra Resmikan Jaringan Dealer Baru Pertegas Komitmen di Indonesia
-
Aletra Resmikan Jaringan Dealer Baru Pertegas Komitmen di Indonesia
-
Wuling Darion Bukukan Ribuan Unit Sejak Dirilis, Varian EV Dominasi Pemesanan
-
Bujet Terbatas? Ini 5 Mobil Bekas Sedan Rp20 Jutaan yang Nyaman dan Tetap Stylish
-
5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Rp50 jutaan Untuk Mobil Pertama Mahasiswa
-
Motul Berikan Paket Perawatan Premium Setiap Pembelian Mobil Bekas
-
3 Rekomendasi Mobil Kijang Rp 20 Jutaan yang Masih Layak Pakai di Tahun 2025
-
5 Rekomendasi Motor Cruiser 250cc, Tampilan Gagah Rasa Moge
-
BullAES Buktikan Sistem Pencahayaan Kendaraan Bukan Sekedar Pelengkap
-
LEPAS L8 Turut Diboyong ke GJAW 2025, Tawarkan Standar Baru di Dunia Otomotif Indonesia