Suara.com - Untuk memutus rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19, cara yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Dengan cara ini, maka kurva eksponensial jumlah anggota masyarakat yang tertular versus hari bisa dibuat landai. Atau disebut sebagai upaya "flattening the curve".
Mengapa kurva ini tidak boleh meningkat tajam? Pasalnya dengan menjadi landai, yang membuat jumlah orang terinfeksi hanya sedikit, maka tenaga kesehatan atau nakes dan rumah sakit yang menangani akan lebih leluasa menangani sehingga kesehatan bisa dipulihkan. Bila kasus tinggi dan terjadi di waktu bersamaan, maka ancaman terhadap jiwa pasien semakin tinggi, karena keterbatasan waktu penanganan.
Jadi, bagaimana masyarakat dan kita semua bisa membantu "flattening the curve"? Lakukan physical distancing. Juga tetap tinggal di rumah, kecuali yang bekerja di bidang tertentu sehingga tidak bisa melakukannya.
Ujud dua hal itu, juga perlu diaplikasikan dengan menunda mudik untuk Lebaran 2020. Alasannya sudah jelas: dengan bepergian ke tempat orangtua, keluarga, kerabat, maka potensi si Virus Corona berpindah tempat juga besar. Lebih parah lagi, bila pembawa atau carrier adalah asymptomatic. Yaitu tidak merasakan gejala bahkan tidak jatuh sakit. Sementara yang ditulari bisa saja memiliki kesehatan lebih rentan, khususnya orangtua.
Soal mudik Lebaran 2020 ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kemungkinan melarang masyarakat untuk melakukan mudik. Untuk diketahui, saat ini Pemerintah hanya mengimbau masyarakat untuk tak mudik ke kampung halaman.
"Ada kemungkinan larangan mudik dilakukan pemerintah," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi kepada wartawan lewat Video Conference, di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Budi Setiyadi menuturkan, pelarangan mudik ini disebutkan setelah pemerintah mengganti hari libur nasional Lebaran di waktu yang lain.
"Libur nasional diakomodir akhir 2020 saat pergantian tahun baru," demikian imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tengah menghitung dan merumuskan libur nasional termasuk libur Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Nantinya, libur Lebaran akan diganti di lain hari karena pandemi Covid-19. Rencana mengganti hari libur nasional dan hari libur Idul Fitri ini untuk mengantisipasi warga yang mudik saat libur Lebaran.
Baca Juga: Gunung Semeru Diguncang Gempa 25 Kali Sehari, Status Waspada
"Sedang dihitung dan dirumuskan teknisnya. Termasuk masalah bantuan ke masyarakat bawah jangan sampai overlapping," ujar Luhut Binsar Pandjaitan usai ratas dengan Presiden Joko Widodo melalui video konferensi pers.
Mantan Menkopolhukam itu menyebut kemungkinan libur nasional Lebaran akan diberikan lebih banyak di akhir tahun 2020.
Catatan dari Redaksi: Jika merasakan gejala batuk, sakit tenggorokan dan demam, informasi seputar Coronavirus Disease (Covid-19) bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119. Terapkan imbauan tetap tinggal di rumah, dan jaga jarak atau physical distancing, minimal dua meter persegi. Selalu gunakan masker setiap keluar rumah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah