Suara.com - Kasus boikot atau menolak warga dari luar daerah masuk ke desa di tengah wabah corona sering terjadi di Indonesia. Hal ini dilakukan warga karena mereka ketakutan tertular virus corona.
Penolakan ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di India. Di sana, penolakan terjadi tidak pandang bulu. Bahkan warga desanya sendiri pun ditolak masuk.
Hal ini dialami oleh salah satu warga bernama Madhaba Patra. Pria 30 tahun ini diboikot warga desanya karena dirinya diketahui bekerja di luar kota.
Padahal sebelum masuk ke desa, dirinya sudah melakukan karantina mandiri selama 14 hari di daerah tempat kerjanya. Setelah melakukan karantina mandiri, ia pun dinyatakan negatif dan dapat surat izin oleh kepolisian setempat.
Nah sesampainya di desanya, justru warga setempat mendatangi rumahnya dan meminta untuk melakukan karantina lagi sebelum menetap.
Warga bersikeras dan tak memperdulikan surat izin serta surat pernyataan negatif Corona yang telah dimilikinya.
Patra kemudian pergi ke kantor polisi setempat, meminta bantuan untuk menghilangkan keraguan para penduduk desa. Hari ini dia pun diizinkan tinggal di rumahnya.
Keesokan harinya, ayah Patra ditegur sejumlah warga terkait kehadiran dirinya. Penolakan warga kembali pecah, Patra kembali diminta tinggal di pusat karantina terdekat untuk memastikan dia bebas COVID-19.
“Saya memberi tahu masalah ini kepada pihak berwenang setempat tetapi tidak berhasil," ujar Patra dikutip dari Cartoq.
Baca Juga: Mobil Murah Ini Rilis di Tengah Wabah Corona, Harga Cuma Rp 50 Jutaan
Atasan desakan warga, ia pun akhirnya memilih mengikuti keinginan warga desanya. Patra akhirnya memilih untuk melakukan karantina di dalam mobil.
Ia beralasan kalau dirinya tidak melakukan karantina di pusat karantina karena takut tertular dengan pasien lainnya.
Patra diketahui tinggal di dalam mobilnya yang terparkir di pusat karantina terdekat dari desanya. Dia hanya keluar untuk menggunakan toilet.
Sesuai dengan aturan pelonggaran lockdown di India, Patra bisa pulang setelah menjalani 7 hari masa karantina. Waktu yang terasa sangat lama untuk tetap berada di dalam mobil.
Wah kalau kalian betah nggak nih di karantina di mobil, sendirian lagi?
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran
-
5 Rekomendasi Mobil Matic Rp50 Jutaan buat Ibu-Ibu Antar Jemput Anak Sekolah
-
Tampil di GJAW 2025, Harga Jaecoo J5 EV Masih di bawah Rp 250 Juta
-
7 Pilihan Motor Matic Irit dengan Pajak Murah Sesuai Gaji Guru
-
Bukan Cuma Motornya, 4 'Seragam' Resmi ADV160 Ini Bikin Ganteng di Jalan
-
CSI Ungkap Harga Chery J6T di GJAW 2025, Termurah Rp 525 Juta