"Apakah mendesak? Saya kira tidak mendesak, apalagi jumlah belanja yang cukup besar 500 unit tahun ini dari rencana 3.000 unit. Ditambah lagi kita tahu kebutuhan terbesar kita bukan di darat, tapi di laut dan di udara," kata Khairul.
Mengapa tidak mendesak? Pertama, kendaraan ini nantinya hanya akan berfungsi sebagai kendaraan operasional mobilitas semata para komandan dan personel karena Indonesia tidak menghadapi ancaman pertempuran jarak dekat yang membutuhkan Rantis Maung. Kecuali, kendaraan ini ditempatkan di daerah konflik seperti di Papua, dan Sulawesi Tengah.
"Kedua, dikaitkan dengan situasi Covid sekarang, lebih baik dana itu digunakan untuk membeli alat kesehatan. Jadi perlu dibeli namun tidak sebanyak itu dan perlu dikaji ulang jumlahnya, di titik-titik mana yang menjadi prioritas. Jangan sampai jadi terkesan mengabaikan situasi saat ini yang sedang berkonsentrasi dalam penanganan wabah Covid-19," katanya.
Ketiga, kata Khairul, adalah karena mesin Rantis Maung berasal dari impor punya Toyota.
"Kalau mesin masih impor kan artinya ada biaya tambahan yang mahal. Sebaiknya kita belanja seperlunya, selebihnya dialokasikan untuk pengembangan riset rantis, sehingga komponen impor menjadi sedikit bahkan sepenuhnya diproduksi di dalam negeri.
Pertimbangan ekonomi nasional
Senada dengan itu, pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhamad Haripin, melihat pembelian Rantis Maung didorong oleh pertimbangan "perintah presiden."
"Jadi ibarat kata lebih didorong oleh supply force bahwa Pindad punya maka dibeli oleh Kemhan. Dan tidak bisa dilepaskan dari konteks perintah presiden untuk refocusing anggaran dan mendorong ekonomi nasional," kata Haripin.
Prabowo Subianto sanggupi jadi menteri Jokowi, oposisi 'makin lemah' Covid-19: Mengapa Secapa AD masih gelar pembelajaran tatap muka hingga jadi klaster baru virus corona? Virus corona: TNI AU siapkan tiga pesawat di tengah evakuasi warga Jepang, AS dan Korea
Baca Juga: Adu Mobil Tempur Tunggangan Prabowo Vs Jip Perang AS, Mesinnya Beda Level?
Selain itu ia juga melihat pembelian Rantis Maung ini lebih condong ke pendekatan "membeli alatnya dulu baru memanfaatkan secara maksimal kemudian" dibandingkan pendekatan "merencanakan dahulu untuk membeli alat apa yang dibutuhkan".
"Rantis ini akan berguna maksimal jika digunakan sebagai transportasi pengaman perbatasan untuk mengatasi hambatan geografis seperti jalan yang rusak, sungai, dan lainnya," katanya.
Pakai mesin Toyota
Pengamat militer dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini, mengapresiasi keputusan Prabowo membeli Rantis Maung dari Pindad karena merupakan bentuk spin in teknologi sipil yang diterapkan dalam produk militer di tengah sepinya order alutsista militer saat ini.
"Ini bukan saja menjamin kelangsungan operasional kendaraan taktis TNI, namun berpotensi memberikan kontribusi pajak dari penjualan versi sipil ke masyarakat. Namun perlu diingat, ini baru keterampilan menjahit saja karena mesin turbo dieselnya masih mendatangkan dari Toyota (melalui Astra)," kata Connie.
Connie mendorong Pindad agar menjadi manufaktur otomotif yang mampu membuat komponen utama rantis yaitu mesin diselnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bukan Maung Pindad, Inikah Mobil Nasional Buatan TMI yang Dijanjikan Prabowo Hadir 3 Tahun Lagi?
-
19 Mobil Nasional yang Pernah Eksis, Mampukah Proyek Era Prabowo Mengakhiri Kutukan Kegagalan?
-
5 Fakta Pindad Maung: OTW Jadi Mobil Wajib Menteri Prabowo, Segini Harganya
-
Gus Ipul Dukung Kebijakan Prabowo Wajibkan Menteri Gunakan Mobil Maung Pindad
-
Menteri Keuangan Ditolak Masuk Istana karena Pakai Mobil Kijang Tua
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Checklist Wajib! Ini 15 Tips Membeli Mobil Bekas Aman untuk Pembeli Pemula
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?
-
Terpopuler: Mobil Captain Seat Termurah, Pria Tabrakkan Diri ke Tanah Abang
-
Harga Pajero Sport Bekas Tahun ke Tahun: Cocok untuk Libur Akhir Tahun, 150 Juta Dapet?
-
Idola Kaum Pewaris: Tengok Dulu Harga Motor Kawasaki di Indonesia November 2025
-
Isuzu Siap Transformasi, Indonesia Jadi Kunci Pertumbuhan Global
-
7 Mobil Bekas Captain Seat Termurah untuk Keluarga yang Nyaman dan Lega
-
5 Mobil Buat Ngajak Jalan Anak, Istri, dan Orang Tua: Harga Lebih Murah dari Kawasaki Ninja
-
Mobil Ikonik Daihatsu Copen yang Mencuri Perhatian di Japan Mobility Show 2025