Suara.com - Terjadinya peningkatan kasus COVID-19 yang cukup tajam menjadi alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total. Disampaikan oleh Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta kemarin (9/9/2020), rem darurat ini akan ditarik mulai pekan depan (14/9/2020).
Sebagai konsekuensi, peraturan lalu lintas ganjil genap tidak berlaku hingga saat yang belum ditentukan. Kendaraan pribadi menjadi sarana transportasi lebih aman dari penularan, dibandingkan menggunakan angkutan umum atau massal.
Di sisi lain, dengan pembatasan ini maka kegiatan yang melibatkan banyak orang hendaknya secara bijak ditinjau kembali. Utamanya menggelar acara berpotensi mengundang kerumunan.
Kita bisa berkaca kepada sebuah kejadian yang berlangsung lebih dari sepekan lalu. Yaitu sebuah event otomotif, gelaran komunitas, dan pertemuan dalam jumlah besar yang menghasilkan pasien reaktif COVID-19.
Pusat Studi Ekonomi & Kebijakan Kesehatan Universitas Negeri San Diego, Amerika Serikat melakukan studi dengan temuan 260 ribu orang terpapar virus Corona usai menghadiri Sturgis Motorcycle Rally, sebuah acara tahunan dan kemarin berlangsung 10 hari.
Sebagai bagian dari studi, peneliti melacak data telepon seluler, lalu lintas pejalan kaki di restoran dan bar, perusahaan ritel, tempat hiburan, hotel, dan perkemahan seusai berakhirnya gelaran.
Peneliti juga menemukan peserta festival tidak mengenakan penutup wajah atau melakukan jarak sosial saat berada di acara Sturgis Rally.
"Sturgis Motorcycle Rally mewakili situasi di mana banyak skenario terburuk terjadi secara bersamaan. Acara berdurasi panjang, hadirin pun berdesakan," jelas peneliti, seperti dikutip dari The Independent.
Selain itu, diperkirakan 62.182 sepeda motor dan mobil memasuki Sturgis selama festival berlangsung.
Baca Juga: Rayakan HUT Kemerdekaan RI ke-75, JMC Lakukan Touring dan Berbagi
Cluster penularan diperkirakan meluas, karena peneliti mengumpulkan data bahwa sekitar 90 persen pengunjung melakukan perjalanan ke Sturgis dari luar negara bagian, dengan mayoritas berasal dari selatan dan barat tengah Amerika Serikat.
Kristi Noem, Gubernur South Dakota, mengkritik hasil penelitian itu.
"Laporan ini bukanlah sains, namun fiksi. Dengan kedok penelitian akademis, laporan ini adalah serangan terhadap mereka yang menggunakan kebebasan pribadi untuk menghadiri Sturgis," kata Kristi Noem dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu pejabat kesehatan South Dakota juga mempertanyakan temuan studi tadi.
"Hasilnya tidak sejalan dengan apa yang kami ketahui tentang dampak reli," kata ahli epidemiologi negara bagian Josh Clayton.
Namun, tidak bergerombol atau membuat kerumunan adalah langkah bijaksana dalam masa PSBB. Sederhana saja, virus tidak terlihat atau terasakan, jadi bisa terjadi paparan di mana pun.
Berita Terkait
-
14 Negara Setuju, AS Sendirian Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
-
SPBU Swasta Kekurangan Stok BBM: Impor dari AS Jadi Solusi?
-
Kisah Granny Guns, Buktikan Usia Tak Halangi Jadi Bugar & Penuh Energi
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
-
Charlie Kirk Tewas Ditembak di Leher: Kiprah dan Kontroversi Loyalis Setia Donald Trump
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
5 Mobil 7 Penumpang Rp60 Jutaan Bandelnya Kebangetan: Dompet Aman, Keluarga Nyaman
-
Satria F150 Baru Siap Mengaspal, Harga Bekasnya Malah Bikin Galau? Cek Pasaran Ayago Legendaris Ini!
-
Darah Muda Indonesia Siap Guncang Eropa di FIM JuniorGP Misano, Podium Jadi Harga Mati
-
6 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga Kecil Satu Anak: Jok Lebar, Penggunaan Harian Nyaman
-
Uji Coba Kendaraan Tanpa Pengemudi di Bandara, dari Bagasi hingga Shuttle
-
Murah Meriah, Ini 5 Rekomendasi Motor Bekas 3 Jutaan yang Bisa Dipakai Harian
-
AION UT untuk Pasar Indonesia Ternyata Terima Sentuhan Lokal Sebagai Pembeda
-
Foton Menggandeng Kalista Penetrasi Pasar Kendaraan Listrik Komersial Area Jawa Timur
-
8 Tips Merawat Motor Matic Agar Awet dan Tetap Nyaman Dipakai Sehari-hari
-
Rahasia Irit Daihatsu Rocky Hybrid Terungkap: 5 Kunci Tembus Rekor Konsumsi BBM Setara Motor