Suara.com - Perlahan tapi pasti, ketatnya aturan emisi yang diterapkan di setiap negara membuat pabrikan otomotif untuk berganti haluan, dari sebagai produsen kendaraan konvensional (berbahan bakar minyak) menjadi kendaraan elektrik.
Namun kendaraan ini sebenarnya bisa dianggap sebagai solusi sementara sebelum akhirnya para produsen otomotif mampu menciptakan mesin yang lebih ramah lingkungan.
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, terdapat 5 kelemahan mendasar dari kendaraan elektrik.
1. Tak sepenuhnya ramah lingkungan
Secara teknis, baik mobil maupun motor elektrik memang tak mengeluarkan gas buang atau polusi secara langsung.
Namun jika dilihat dari segi industri skala besar, terdapat masalah pada sektor baterai.
Jika produsen masih bergantung pada bahan litium, maka bisa dipastikan bahwa tambang-tambang baru bakal di buka, dan hal ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti halnya yang banyak terdapat pada tambang mineral lain pada umumnya.
2. Limbah elektronik
Seperti halnya ponsel, secara teknis kendaraan elektrik juga termasuk elektronik yang mana punya masa pakai dalam durasi tertentu.
Baca Juga: Akhir 2020, Penjualan Mobil Nasional Indonesia Mulai Naik
Hal ini tentu berpotensi menimbulkan tumpukan "bangkai" kendaraan bisa berbahaya bagi lingkungan jika tak didaur ulang dengan baik, khususnya di bagian baterai.
3. Mahal
Tak bisa dipungkiri, kendaraan elektrik yang beredar saat ini kebanyakan berharga lebih mahal dari motor-mobil berbahan bakar bensin, membuatnya kurang bisa menjangkau segala lapisan masyarakat.
4. Durasi isi ulang tenaga yang tak sebentar
Kendaraan elektrik yang beredar di pasaran saat ini kebanyakan membutuhkan waktu isi ulang daya yang tak sebentar, dan bisa memakan waktu beberapa jam.
Bagi yang tiap hari wajib berpergian, hal ini tentu merupakan hambatan, khususnya jika baterai kendaraan tak bermodel swap, sehingga pemiliknya wajib isi ulang dan bukannya cuma menukar baterai kosong dengan baterai yang dalam tenaga penuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Mobil Keluarga 3 Baris Jagoan Harga Merakyat Dibawah Rp100 Jutaan
-
3 Rekomendasi Mobil Tua Punya Fitur Keselamatan Mantap, Harga Mulai Rp30 Jutaan
-
7 Mobil Hatchback Bekas Desain Timeless Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Buat Nongkrong
-
Mau Beli Honda Odyssey Gen 3? Cek Harga Bekas, Pajak dan Biaya Perawatan Biar Tak Kaget
-
5 Mobil Sedan Bekas yang Irit Biaya Perawatan, Tak Bikin Boncos!
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
Beat Street vs Beat Karbu Lebih Awet Mana? Ini Kelebihan, Kekurangan dan Beda Harga Bekasnya
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat
-
5 Mobil Bekas Murah Tapi AC Dingin dan Mesin Enak Buat Harian
-
4 Motor Bekas Mesin Bandel Cocok Buat Ojek Online, Murah Meriah Jarang Masuk Bengkel