Suara.com - Pengamat otomotif nasional, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, relaksasi pajak mobil baru tidak berperan signifikan dalam memulihkan industri otomotif di Indonesia.
Menurutnya, variabel pemulihan industri otomotif di Indonesia ditentukan beberapa hal yang lebih mendasar.
Pertama, pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Kedua adalah inflasi.
Jika APM (agen pemegang merek) tetap memasukkan nilai inflasi 2021 ini hingga 10 persen, lalu kendaraan tersebut terkena PPnBM 0 persen (kelompok LCGC) - 15 persen (kelompok low MPV dengan TKDN diatas 70 persen), maka tidak ada perubahan harga yang signifikan.
"Karena, harga jual mobil tahun 2021 cenderung beda sedikit dengan harga mobil yang sama 2020," ujar Yannes kepada Suara.com, Sabtu (13/2/2021).
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, siap mengucurkan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor, dengan besaran potongan yang diberikan bertahap mulai Maret hingga Desember 2021.
Diskon pajak sebesar 100 persen dari tarif normal akan diberikan pada tiga bulan pertama, kemudian 50 persen dari tarif normal pada tiga bulan berikutnya, dan 25 persen dari tarif normal pada tahap ketiga untuk empat bulan.
Besaran diskon pajak akan dievaluasi efektifitasnya setiap tiga bulan.
Diskon pajak itu diberikan untuk kendaraan bermotor segmen kurang atau sama dengan 1.500 cc kategori sedan dan 4x2.
Baca Juga: Apa Itu PPnBM Mobil? Simak Tujuan dan Besar Tarifnya
Segmen tersebut dipilih karena merupakan segmen yang diminati kelompok masyarakat kelas menengah dan memiliki local purchase di atas 70 persen.
Keputusan itu diambil setelah dilakukan koordinasi antarkementerian dan diputuskan dalam rapat kabinet terbatas. Kebijakan diskon pajak ini nantinya menggunakan PPnBM yang ditanggung pemerintah.
Berita Terkait
-
Suzuki Tanggapi Relaksasi Pajak dari Pemerintah, Tanda Siapkan Produk Baru?
-
Airlangga: Relaksasi PPnBM Geliatkan Industri Otomotif dan Ekonomi Nasional
-
Menperin Pemangkasan PPnBM Mobil Kembalikan Produksi ke 1 Juta Unit
-
Menko Perekonomian Setuju Pangkas PPnBM Mobil Hingga 0 Persen
-
Ancaman Intelijen untuk Industri Otomotif Semakin Meningkat
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Isuzu Resmikan Dealer Kendari, Sasar Bisnis Tambang dan Perkebunan
-
Pajero Sport vs Fortuner: Perang Gengsi Tak Kunjung Usai, Pilih Nyaman atau Gahar?
-
Terpopuler: KPK Sita Mobil Rubicon Korupsi Ponorogo, Tantri Kotak Beli SUV Gahar
-
Siap Obrak-abrik Pasar, Triumph Mau Racik Motor Murah Under 350cc
-
Daihatsu Stabil di Urutan 2 Pasar Mobil Indonesia, Dominan di Pasar Commercial Low dan LCGC
-
5 Motor Listrik Terbaik 2025, Tampilan Keren dan Harganya Udah Murah dari Pabrik
-
Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
-
Berapa Harga Suzuki XL7 Bekas? Begini Perbandingannya dengan Kompetitor
-
5 Motor Listrik yang Bisa Bawa Galon, Rangka Kuat dan Torsi Tinggi
-
5 Rekomendasi Motor Cruiser Pajak Murah dan Irit BBM yang Gagah