Suara.com - Salah satu komponen atau spare part sepeda motor yang paling banyak dicari adalah kampas rem. Sehingga tidak heran bila sederet produk palsu beredar di pasaran. Karena kebutuhan terbilang tinggi, faktor harga, sampai kurangnya ketelitian dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menangguk keuntungan.
Nah, agar tidak tertipu oleh pedagang nakal, pemilik sepeda motor perlu menelaah produk lebih detail.
Seperti dikutip dari Wahana Honda, ada beberapa tips untuk mendapatkan barang dengan tingkat orisinalitas sebagaimana dibutuhkan kendaraan. Mulai menilik kode produksi hingga melihat menyimak logo.
Sebagai catatan, seperti halnya komponen lain di motor, kampas rem juga memerlukan perawatan dan harus diganti secara berkala.
Disarankan untuk melakukan penggantian kampas rem dua atau tiga bulan sekali. Namun jika sebelum waktu yang ditetapkan kampas rem sudah terimpit piringannya, segeralah diganti.
Berikut adalah tips membedakan kampas rem asli dan palsu:
Cari hologram logo
- Di kemasan aslinya, ada hologram logo. Bila produk Honda, logo tertera, disertai tulisan HGB yang terbaca jelas pada sisi kiri atas, berdampingan barcode.
- Sementara itu pada kemasan kampas rem palsu, semuanya terlihat buram.
- Yang tidak boleh terlewat juga, ada logo Honda dan tulisan PT AHM, sejajar tulisan Honda Genuine Part pada bagian atas kemasan asli.
Material kampas
- Kampas rem motor asli terbuat dari bahan material non-asbestos, dan memiliki kandungan tembaga padat serta halus.
- Lain halnya dengan barang palsu. Kampas motor rem yang palsu biasanya dibuat dari bahan asbestos serta tanpa tembaga. Saat dipegang pun, permukaannya kasar. Teksturnya juga rapuh.
Kode produksi
Baca Juga: Tangki Bensin Dibiarkan Kosong Terlalu Lama, Siap-siap Biaya Perbaikannya
- Tentu saja kampas rem motor asli dilengkapi kode produksi.
- Bila tidak menemukannya, berarti kampas rem motor yang sedang ada di tangan merupakan barang tiruan alias palsu.
Harga
- Jangan mudah tergiur dengan harga murah. Harga kampas rem motor palsu hanya separuh harga aslinya.
- Jadi jika harga kampas rem asli sekitar Rp50.000, maka barang tiruannya kira-kira dijual Rp25.000.
Berita Terkait
-
AHM Siapkan Produk Kejutan, Harapkan Rojali dan Rohana Tak Terulang di IMOS 2025
-
IMOS 2025 Diharapkan Mampu Gairahkan Pasar Otomotif Nasional
-
Lebih Murah Revo atau Beat? Tengok Dulu Daftar Harga Motor Honda Terbaru September 2025
-
Jangan Tertipu! Begini Cara Bedakan Barang Murahan dan Barang Diskon Asli
-
Panik Hindari Razia Lalin, Pria Ini Ternyata Maling Motor Bersenpi, Langsung Diciduk Polisi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Automechanika Jakarta 2026 Siap Digelar, Indonesia Jadi Pusat Perhatian Industri Otomotif Global
-
Mengintip Isi Garasi Rohmat Marzuki, Wamenhut Baru Punya Mobil Mewah Cuma Rp80 Juta
-
Coba 3 Prompt Gemini AI Mobil Ini, Hasilnya Bikin Pangling
-
Pencinta Moge, Intip Koleksi Kendaraan Menko Polkam Baru Djamari Chaniago
-
FIFGROUP Pasang Target Rp6,8 Miliar di IMOS 2025
-
Harga Mobil Wuling Terbaru September 2025: Mulai Rp150 Jutaan, Lengkap Semua Tipe
-
Rack Steer Avanza Bermasalah? Kenali Gejalanya dan Cek Harga Originalnya
-
6 Hal Penting yang Wajib Dicek Sebelum Membeli Mobil Listrik Bekas
-
Harga Mobil Listrik Bakal Melonjak Tahun Depan: Ini 7 Fakta yang Wajib Anda Tahu
-
6 SUV Bekas di Bawah Rp100 Juta: Mana yang Paling Worth It Dibeli?