Suara.com - Pemerintah Indonesia berupaya terus menumbuhkembangkan ekosistem kendaraan listrik. Mulai sepeda motor hingga mobil listrik digiatkan pemakaiannya, untuk mencapai masa depan ramah lingkungan.
Dikutip dari kantor berita Antara, dalam konferensi iklim COP26 yang digelar Perserikatan Bangsa-Bangsa pada November 2021, mobilitas hijau ini akan menjadi fokus pembahasan.
Transportasi di Asia Tenggara, termasuk negara-negara ASEAN bertanggung jawab atas 40 persen emisi gas rumah kaca global dan 23 persen karbon dioksida. Kondisi ekonomi kawasan ini menangani pertumbuhan secara berkelanjutan, sehingga transportasi berkelanjutan menjadi fokus utama.
Regulator dan pelaku industri sama-sama menyadari peluang bahwa transisi menuju Electric Vehicle (EV) adalah hadiah bagi ekonomi mereka untuk secara bersamaan memajukan tujuan demi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Bagaimanakah dengan antusiasme warga ASEAN dalam menyambut mobilitas hijau, berkendaraan dengan sepeda motor atau mobil listrik?
Berdasarkan survei perusahaan riset Milieu Insight baru-baru ini, disebutkan bahwa sekiranya kurang dari setengah konsumen Indonesia tertarik untuk membeli kendaraan listrik.
Minat tertinggi dijumpai di kalangan warga Thailand dan Singapura, di mana 56 persen dari konsumen di sana menyatakan tertarik membeli kendaraan listrik untuk pembelian berikutnya.
Sementara di Vietnam, 51 persen konsumen menyatakan hal yang sama, sedangkan perolehan di Indonesia dan Filipina mencapai 47 persen.
Terendah adalah Malaysia yang mencatatkan 39 persen berminat membeli kendaraan listrik pada pembelian kendaraan berikutnya.
"Untuk responden yang menyatakan tidak akan mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik, kami ingin lebih memahami alasannya. Di Singapura, 71 persen mengatakan stasiun pengisian daya terlalu sedikit," jelas Milieu Insight, dalam pernyataannya, dikutip Rabu (27/10/2021).
Baca Juga: Berdasar Data Gaikindo, Ini Pencapaian Penjualan Mobil Listrik di Indonesia
Alasan yang sama juga diungkapkan 59 persen konsumen di Thailand dan 57 persen di Vietnam. Di Malaysia, harga menjadi alasan utama, mencapai 56 persen, diikuti kurangnya stasiun pengisian 55 persen.
Harga juga menjadi perhatian utama konsumen di Indonesia, mencapai 47 persen. Di Filipina, perhatian utama adalah waktu isi ulang yang lama, 50 persen.
Sebagai pembuat kebijakan, upaya pemerintah mengatasi keberadaan stasiun pengisian akan menjadi langkah selanjutnya. Jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dapat diakses secara luas dan komprehensif sangat penting untuk kenyamanan serta menimbulkan rasa tenang bagi para pengguna kendaraan bertenaga listrik.
Berita Terkait
-
Kabar Duka, Ayah Pratama Arhan Meninggal Dunia
-
Usai Hajar Myanmar, Pelatih Filipina Kirim Peringatan Keras untuk Timnas Indonesia U-22
-
Investor Asing Borong Pasar Saham, SBN dan SRBI Rp 14,08 Triliun di Awal Desember
-
Thom Haye Ikuti Rumor Pelatih Baru Timnas Indonesia, Punya Jagoan Khusus?
-
Thom Haye Siap Dilatih Siapa Saja, Tunggu Keputusan Resmi PSSI soal Pelatih Baru
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Menantang Lombok di Atas Toyota Veloz Hybrid
-
Mobil Apa yang Cocok Untuk Anak Muda? Ini 5 Rekomendasinya
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya
-
Motor Terendam Banjir Perlu Penanganan Khusus, Berikut Langkah yang Perlu Diperhatikan
-
Pilih Hilux, Triton atau D-Max? Segini Harga Terbaru Mobil Double Cabin Bekas di Akhir 2025
-
Komunitas Motor Matic dapat Edukasi Pemilihan Pelumas yang Tepat dari Para Ahli
-
Galau Memilih Xenia vs Rocky? Mending Tengok Dulu Harga Mobil Daihatsu di Akhir 2025
-
Anak Muda Mending Agya atau Raize? Intip Dulu Harga Mobil Toyota Akhir Tahun 2025