Suara.com - Honda sedang mempertimbangkan untuk membangun pabrik baterai di Thailand yang akan menjadi pemasok untuk beberapa mobil listrik yang diproduksi serta dijualnya di negara tersebut, demikian diwartakan Bangkok Post pekan ini.
Dikabarkan bahwa Honda sedang melakukan studi kelayakan terkait gagasan untuk membangun pabrik baterai di negeri Gajah Putih tersebut. Perusahaan Jepang itu berharap bisa memangkas biaya impor baterai dari Jepang dengan memproduksi baterai domestik.
Impor baterai telah menyebabkan harga mobil listrik dan hibrida di Thailand sangat mahal. Honda saat ini menjual empat model mobil hibrida di Thailand, yakni Honda City, City Hatchback, Honda Accord dan HR-V generasi kedua yang baru saja diluncurkan.
Presiden dan direktur eksekutif Honda Automobile Thailand, Noriyuki Takakura, mengatakan perusahaan memang berkomitmen untuk mengembangkan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan.
"Kami sadar bahwa pasar mobil global bergerak menuju mobil listrik, jadi kami terus berinvestasi ke teknologi-teknologi baru agar selalu sesuai dengan tren," jelas dia.
Honda Motor Co di Jepang sendiri berambisi meningkatkan kendaraan berteknologi listrik dan sel bahan bakar menjadi 100 persen dari total penjualan pada 2040.
Di Thailand Honda masih akan fokus ke pasar mobil hibrida dan mobil listrik bertenaga baterai, sama seperti di Indonesia.
Honda sendiri memang belum banyak memiliki mobil listrik murni berbasis baterai. Faktanya, saat ini hanya Honda e yang benar-benar menggunakan baterai sebagai sumber tenaga. Honda e sendiri baru dijual di Jepang dan Eropa.
Baca Juga: Honda Berencana Tambah Fitur Keselamatan Kurangi Kejadian Fatal
Berita Terkait
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025
-
Update Harga Honda Scoopy Oktober 2025: Kantong Gak Perlu Teriak Pening, Cocok untuk Pekerja Stylish
-
Harga Fazzio Bikin Galau Scoopy? Cek Update Terbaru Oktober 2025
-
Mirip Scoopy, tapi Nggak Minum Bensin? GT Unity Classic, Solusi Anti Antre SPBU
-
Penyegaran New Honda ADV160 Buahkan Hasil Positif di IMOS 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Daihatsu Terios Bekas: Harga Jatuh Banget per Oktober 2025, SUV Impianmu Mulai Segini
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025
-
Y-Connect Serasa Kuno, Pesaing Yamaha NMAX Ini Punya Fitur Lebih Canggih
-
7 Rekomendasi Motor 2 Tak Cocok untuk Bahan Gorengan: Harga Melambung Tembus 100 Persen
-
Pemerintah China Perketat Ekspor Mobil Listrik Setelah Banyak Keluhan Soal Kualitas
-
Pembalap MotoGP Sebut Sirkuit Mandalika Miliki Daya Magis, Seperti Berada di Tempat Liburan...
-
Update Harga Honda Scoopy Oktober 2025: Kantong Gak Perlu Teriak Pening, Cocok untuk Pekerja Stylish
-
Penjualan Motor Listrik Melejit di 2025, Angkanya Bikin Kaget
-
Charger Gun Neta V-II Sering Nyangkut, Begini Cara Mengatasinya