Suara.com - Ketika Anda ingin membeli mobil, biasanya Anda akan menemukan istilah CKD dan CBU. Dua istilah ini memiliki pengaruh besar pada harga dari mobil yang akan Anda beli. Maka ada baiknya Anda mengetahui perbedaan mobil CKD dan CBU, sehingga bisa memiliki pertimbangan lebih baik.
Untuk mengawali beberapa perbedaan yang ada pada dua jenis mobil ini, maka berikut definisi dari keduanya.
1. Definisi dari CKD dan CBU
CKD dan CBU sendiri adalah singkatan. CKD singkatan dari completely knock down, dan CBU singkatan dari completely built up. Dari sini saja mungkin Anda bisa menerka apa perbedaan utama dari kedua jenis mobil ini.
Mobil dengan tipe CKD merupakan mobil yang dirakit di dalam negeri, sedangkan mobil dengan tipe CBU merupakan jenis mobil yang diimpor secara utuh dari luar negeri.
2. Segmen Pasar
Dilihat dari segmen pasarnya, mobil CKD memiliki cakupan yang lebih luas. Mobil dibuat secara CKD menyesuaikan dengan permintaan pasar yang tinggi di dalam negeri, sehingga proses produksinya lebih mudah dan murah jika dirakit di dalam negeri.
Berbeda dengan mobil CBU, yang segmen pasarnya lebih sempit. Mobil ini memerlukan biaya besar untuk diimpor secara utuh, dan biasanya akan disasar oleh pembeli yang ingin mobil khusus yang tidak diproduksi di Indonesia.
3. Dari Sisi Harga
Baca Juga: Bocah Ingusan Ngambek Bawa Mobil Ibunya, Nyungsep di Warteg Kharisma, Satu Orang Jadi Korban
Jelas, mobil CKD akan memiliki harga yang lebih terjangkau daripada mobil CBU. Produksi di dalam negeri membuat biaya dasarnya lebih kecil karena biaya cukai dan pajak bisa dipangkas. Mobil CBU memiliki harga yang lebih tinggi karena dimasukkan ke Indonesia dalam bentuk satu unit utuh. Pajak dan cukainya otomatis akan lebih besar.
4. Maintenance Unit Mobil dan Mesin
Selanjutnya dari sisi maintenance mesin dan unit mobil. Mobil CKD yang diproduksi dalam skala besar memiliki layanan servis resmi dan suku cadang yang tersedia secara masif, sehingga cenderung lebih mudah. Di sisi lain, mobil CBU akan memiliki perawatan mesin dan unit yang sedikit lebih rumit, karena gerai atau servis resmi yang dimiliki brand mobil tersebut tidak akan terlalu banyak.
5. Harga Jual Kembali
Karena memiliki harga beli yang lebih tinggi, maka mobil CBU memiliki harga jual kembali yang lebih tinggi pula. Hal ini dikarenakan unit mobil terbilang langka, sehingga banyak menjadi buruan kolektor atau segmen pasar yang lebih tinggi.
6. Performa Mobil
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Total Harta Rp31 Miliar, Selera Otomotif Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Bukan Main
-
5 Pilihan Mobil Murah untuk Atasi Masalah Garasi Sempit 3x4m, Solusi Cerdas untuk Keluarga
-
SIM Lepas Ekspor Suzuki Fronx dan Suzuki Satria ke Kawasan Asia Tenggara
-
Tengok Pajak Tahunan Innova Terbaru November 2025, Setara Harga Motor Matic?
-
7 Mobil MPV Bekas Paling Irit, Nyaman untuk Long Trip Antarkota
-
Cocok untuk Libur Nataru, Ini 5 Destinasi Wisata Ramah Mobil Bandung Lengkap dengan Link Google Maps
-
Investigasi Federal Oil Kembali Temukan Peredaran Oli Palsu Jenis Federal Matic
-
3 Pilihan SUV Hybrid Compact dengan Harga Terjangkau
-
7 Mobil SUV Bekas untuk Gaya Hidup Aktif Pekerja, Cek Harganya di Sini!
-
Tesla Putar Haluan, Mulai Coba Apple CarPlay Secara Rahasia