Suara.com - Isu kenaikan harga bahan bakar minyak kembali mengemuka. Memang isu ini seperti menjadi isu yang selalu sensitif untuk masyarakat Indonesia. Setidaknya ada dua bahan bakar populer yang digunakan masyarakat umum, Pertamax dan Pertalite. Tapi pakah Anda tahu perbedaan Pertamax dan Pertalite itu sendiri?
Pertamax dan Pertalite sendiri menjadi dua bahan bakar yang paling banyak digunakan oleh masyarakat umum. Berikut perbedaan Pertamax dan Pertalite secara singkat.
1. Harga Pertamax dan Pertalite
Untuk harga Pertamax dan Pertalite sendiri, di area DKI Jakarta per bulan April 2022, adalah sebagai berikut.
Pertalite : Rp7.650 per liter
Pertamax : Rp12.500 per liter
Dari segi harga, terdapat perbedaan yang cukup jauh, hampir Rp5.000 untuk setiap liternya.
2. Nilai Oktan
Perbedaan Pertamax dan Pertalite selanjutnya adalah pada nilai oktan. Pertalite, memiliki RON sebesar 90, sedangkan Pertamax memiliki RON sebesar 92. hal ini menunjukkan besar tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bahan bakar secara spontan. Indikasi nilai RON semakin tinggi menandakan bahan bakar memiliki waktu lebih lama untuk terbakar sempurna.
Baca Juga: IMI Resmikan Aplikasi Digital, Presiden Joko Widodo Dapat Gelar Bapak Otomotif Indonesia
3. Warna Cairan Bahan Bakar
Selanjutnya, perbedaan keduanya terletak pada warna cairan bahan bakar yang dimaksud. Pertalite secara umum memiliki warna hijau, sedangkan Pertamax umumnya memiliki warna biru. Untuk jenis Pertamax Turbo, yang memiliki RON lebih tinggi, warnanya adalah merah.
4. Kompresi Mesin
Berdasarkan kompresi mesin yang digunakan, Pertamax dan Pertalite juga memiliki perbedaan. Pertamax didesain untuk mesin dengan kompresi di atas 10:1 sampai 10,9:1. di sisi lain, Pertalite ditujukan untuk mesin dengan kompresi 9,1:1 hingga 10:1,
5. Tingkat Polusi yang Dihasilkan
Berkaitan dengan RON atau nilai oktan yang dimiliki jenis bahan bakar, maka dapat pula dilihat setinggi apa tingkat polusi yang dihasilkan. Secara umum, bahan bakar dengan RON tinggi akan menghasilkan tingkat polusi yang rendah, demikian pula sebaliknya. Maka Pertalite akan menghasilkan polusi lebih tinggi daripada Pertamax.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal