Suara.com - Laga Jakarta E-Prix 2022 bakal berlangsung esok, Sabtu (4/6/2022). Mengingat sumber daya untuk jet-jet darat yang berlaga menggunakan energi listrik dari baterai, mungkin timbul pertanyaan: bagaimana kinerjanya di bawah terik matahari.
Analoginya mungkin bisa dilihat dari penggunaan baterai kamera atau smartphone saat digunakan di lokasi-lokasi bersuhu rendah. Semisal pegunungan, atau di negara empat musim saat musim dingin, dibandingkan dengan Indonesia yang terletak di garis Khatulistiwa.
Dikutip dari kantor berita Antara, Alexander Sims, driver tim Mahindra Racing menyatakan kondisi cuaca panas menjadi tantangan.
"Panas akan menjadi tantangan karena baterai bisa jadi akan panas," paparnya.
Demikian pula disampaikan Stoffel Vandoorne, driver tim Mercedes EQ Formula E. Ia menyebutkan cuaca panas menjadi tantangan untuk baterai dan ban mobil.
"Tidak ada yang tahu tentang cuaca yang sangat panas atau mungkin ada hujan, apa pun yang ada di trek, kami tidak bisa memastikan," imbuh Nick Cassidy, pembalap Envision Racing.
Senada, pandangan Mitch Evans, driver Jaguar TCS. Kondisi terik matahari membuatnya dan tim fokus pada performa kendaraan balap.
"Tentunya akan menjadi balapan yang menantang, karena panas sepanjang hari. Kami tidak bisa menghindar dari panas ini," tukas Stoffel Vandoorne.
Sementara itu, dikutip Suara.com dari laman resmi FIA Formula E, pandangan tidak jauh beda tentang menjaga kinerja baterai tunggangan bertenaga listrik disampaikan Jake Dennis, driver Avalanche Andretti.
Baca Juga: Choi Duk Jun: Bagi Mercedes-Benz, Sebuah Kehormatan Formula E Digelar di Indonesia
"Ini kali perdana bukan, berlaga di sirkuit sungguh bertemperatur tinggi. Sesuatu yang belum pernah saya alami di Formula E. Memang, kami pernah berlaga di beberapa balapan dengan cuaca berpotensi panas, namun belum ke tempat seperti akan dihadapi di Jakarta," papar Jake Dennis.
Ia melanjutkan bahwa akhir pekan saat balapan berlangsung, Jakarta juga memiliki potensi kenaikan suhu serta hujan.
"Sehingga akan menjadi balapan dengan keterbatasan akibat suhu panas yang membuat baterai mesti lebih tahan banting," tandas Jake Dennis.
Tag
Berita Terkait
-
Belajar dari Tragedi Baterai Drone, Pemilik Mobil Listrik Diminta Waspada
-
6 Tablet 8000 mAh untuk Kerja Mulai Rp1 Jutaan, Ada yang Dilengkapi Slot SIM Card
-
Di Balik Laju Mobil Listrik, Bagaimana Adopsinya di Indonesia?
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Harga Nyaris Sama dengan Beat Seken: Segini Banderol Yamaha NMax Bekas plus Konsumsi BBM
-
Harley-Davidson X440T Terbaru Berapaan? Tengok Harga Moge Murah Rasa Premium Ini
-
Fitur Premium Yamaha NMAX Turbo yang Relevan dengan Generasi Muda
-
Update Harga Mobil Listrik BYD Desember 2025: Atto 3 Superior Tak Lagi Dijual?
-
Harga Honda BeAT Terbaru Akhir Tahun: Mulai Rp 18 Jutaan, Iritnya Bikin Hati Senang
-
5 Rekomendasi Oli Motor Matic yang Tahan Lama dan Bikin Mesin Awet
-
5 Mobil Imut Rp 60 Jutaan Cocok untuk Ibu-ibu Antar Anak Sekolah
-
Sektor Logistik Tumbuh Pesat, Isuzu Perkuat Dominasi Pasar Kendaraan Komersial di 2025
-
Karimun Kotak Tetap Eksis, Harga Ekonomis Senilai Motor Matic dan Siap Libas Macet
-
Kisah Pemilik Bengkel Disulap Jadi Pembalap Profesional di Sirkuit Mandalika