Suara.com - Insiden unik yang melibatkan pemotor dengan pembonceng menjadi sorotan publik. Hal ini lantaran cara pembonceng naik ke motor yang cukup antimainstream.
Video ini dibagikan oleh salah satu unggahan akun Twitter @Sintamahalona dan kemudian menjadi viral di media sosial.
Dalam tayangan video tersebut, diperlihatkan bagaimana pembonceng naik motor dengan cara yang cukup unik.
Awalnya, terlihat sebuah motor yang mengangkut tumpukan sayuran petai di jok belakang. Di depannya, terdapat pria yang sudah bersiap menjaga keseimbangan motor agar tidak ambruk.
Lalu pria yang juga pembonceng tengah bersiap untuk menambah muatan petai tersebut di jok motor. Satu persatu pun sayuran petai ditumpuk hingga menggunung sampai sejajar dengan kepala pemotor.
Kemudian sang pembonceng pun bersiap untuk duduk di tumpukan petai yang sudah menggunung. Cara naiknya bukan kaleng-kaleng nih.
Pria tersebut memanfaatkan tongkat yang dibawanya, lalu ancah-ancang layaknya seorang atlet. Dan pria tersebut berhasil membonceng di atas tumpukan petai.
Video ini pun menuai ragam komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyebut kalau pria pembonceng tersebut mantan altet.
"Mantan atlet," cuit @lov***.
"Pa menpora tolong itu bisa jd atlet atletik loncatannya bagus," beber @Yoe***.
"Mantan Atlet Lompat Galah Tingkat Nasional," utas @set***.
Jika dilihat dari kacamata safety riding, cara pemotor dan pembonceng tersebut tidak disarankan untuk dilakukan. Apalagi muatan yang menggunung.
Muhammad Ali Iqbal selaku Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta menjabarkan beberapa alasannya.
"Dimensi barang yang dibawa terlalu berlebih. Terdapat batasan baik yang aman agar pengendara tidak mengalami insiden yang tak terduga," ujar Iqbal.
Batas yang dimaksud yakni kanan dan kiri adalah jalu di setang motor. Sedangkan untuk batas atas yakni ujung paling atas helm pemotor.
"Berat barang perlu diperhatikan lantaran ada hubungan dengan kapasitas ban yang digunakan serta berpengaruh pada tenaga motor yang dikeluarkan," tambahnya.
Iqbal juga menambahkan jika pemotor membawa barang yang tidak semestinya dan tidak sesuai dengan kapasitas maka postur berkendara akan terganggu dan akan menimbulkan rawan kecelakaan karena tidak bisa maksimal dalam mengoperasikan motor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Cara ACC Jaga Pelanggan Setia di Hari Pelanggan Nasional 2025
-
IMOS 2025 Diharapkan Mampu Gairahkan Pasar Otomotif Nasional
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia