Suara.com - Nissan Motor mengungkapkan sejauh ini masih menganalisis undang-undang baru Amerika Serikat yang membatasi kredit pajak untuk kendaraan listrik buatan pabrik perakitan di Amerika Utara.
Kepala Petugas Nissan, Joji Tagawa mengatakan, pihaknya ingin mengambil berbagai tindakan berdasarkan pemahaman yang lebih baik tentang detail kebijakan pemerintah Negeri Paman Sam.
"Kami percaya bahwa kami perlu lebih mempercepat upaya kami dalam elektrifikasi dan lokalisasi," kata Joji Tagawa, dikutip dari Channel News Asia.
Peneritnahan Biden mengatakan pada pertengahan Agustus bahwa sekitar 20 model masih memenuhi syarat untuk kredit pajak hingga 7.500 dolar Amerika Serikat (AS), termasuk kendaraan listrik baterai Nissan LEAF.
Tapi Tagawa-san mengatakan Nissan perlu memahami detail undang-undang yang rumit termasuk pengadaan suku cadang dan logam langka untuk baterai serta perakitan kendaraan.
Kebijakan Biden memang kerap mengundang kritik dari sejumlah pabrikan mobil.
Sebelumnya dua pabrikan mobil asal Jepang, Toyota Motor Corporation dan Honda Motor Company mengkritisi proposal yang diajukan Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat. Yaitu akan memberikan insentif pajak tambahan senilai 4.500 dolar AS atau sekira Rp 64 juta untuk kendaraan listrik yang dirakit serikat pekerja di Amerika Serikat.
Toyota mengatakan rencana ini merupakan diskriminasi terhadap pekerja mobil Amerika Serikat atas pilihan mereka untuk bergabung atau tidak dengan serikat pekerja.
Baca Juga: Jajal Sirkuit Mandalika Pakai Ducati Panigale V4R, Serasa Jadi Rider Profesional
Rencana penambahan insentif merupakan bagian dari RUU anggaran belanja Amerika Serikat dengan pengeluaran mencapai 3,5 triliun AS. Kebijakan tersebut dinilai akan menguntungkan tiga besar produsen mobil di Detroit karena memiliki pabrik mobil yang diwakili serikat pekerja.
Sementara itu, Honda merasa aturan tersebut tidak adil. Perwakilan perusahaan mengatakan, aturan itu mendiskriminasi kendaraan listrik yang dibuat para pekerja di AS karena kebijakan hanya didasarkan pada soal para pekerja tergabung dalam serikat pekerja atau tidak.
Berita Terkait
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Rekomendasi Mobil Listrik Keluarga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Bank Jago Torehkan Laba Bersih Rp 199 Miliar di Kuartal III-2025, Melesat 132 Persen
-
5 Mobil Listrik 7 Seater Terlaris 2025 di Indonesia yang Bisa Kamu Beli
-
Adu Keunggulan Wuling Air EV vs VinFast VF3, Mobil Listrik Kecil Performa Super Yahud
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Harga Mobil Suzuki Ertiga Bekas Keluaran Tahun Lama hingga Baru, Worth It Dibeli?
-
Fitur Ini Bikin Mitsubishi XForce Stabil dan Aman di Tikungan
-
Terpopuler: Anak Menkeu Prediksi Krisis Besar, Karimun Bekas Segini Harganya
-
Isuzu Perkenalkan Teknologi Transportasi Cerdas dengan Rangka Vertikal di JMS 2025
-
Daihatsu Rocky Hybrid Mulai Masuk Jalur Produksi, Konsumen Segera Terima Unit Dalam Waktu Dekat
-
Penyebab hingga 3 Cara Mengatasi Water Hammer Motor Pasca Nekat Terjang Banjir
-
Fitur Mitsubishi Destinator yang Membantu Berkendara Saat Hujan
-
5 Rekomendasi Mobil Mirip Jeep Rubicon: Alternatif Lebih Murah, Harga Mulai 200 Jutaan!
-
Rekomendasi Mobil Listrik Keluarga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Mitsubishi Destinator Sekelas Apa? Intip Harga, Tenaga dan Pajak 5 Kompetitornya