Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah ingin membangun ekosistem kendaraan listrik berskala besar yang mencakup sektor hulu hingga hilir. Setelah memproduksi mobil listrik, pemerintah juga ingin melanjutkan pembangunan industri untuk daur ulang baterai listrik sehingga tercipta ekosistem kendaraan listrik yang besar di dalam negeri.
Jika ekosistem mobil listrik dari hulu ke hilir dibangun di Indonesia, maka ke depannya harga mobil listrik bisa menjadi lebih murah. Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan alam, seperti nikel, yang menjadi sumber bahan baku komponen kendaraan listrik. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi, harga mobil listrik juga diyakini bisa ditekan.
Dikutip dari kantor berita Antara, pihak perbankan tengah membidik besarnya potensi pembiayaan ke berbagai sektor yang terkait dalam ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB di dalam negeri. Atau Electric Vehicle (EV).
"Saya percaya ini adalah opportunity yang terbuka lebar buat perbankan. Mungkin terbukanya sekaligus tidak terbuka luas, tapi sudah terbuka. Dan yang kedua saya percaya siapa yang duluan memulai untuk mendapatkan opportunity tersebut dengan cara yang benar, ia akan keluar sebagai pemenang," jelas Direktur Bisnis UKM PT Bank KB Bukopin Tbk Yohanes Suhardi dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
SEVP Consumer Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Wawan Setiawan juga menilai ekosistem KBLBB sangat besar sehingga menjadi peluang bisnis pembiayaan yang besar juga bagi perbankan.
"Ke depan BSI melihat ini potensi yang sangat besar tidak hanya di sisi hilir. juga di sisi hulu. Namun kembali lagi kepada kesiapan masing-masing bank. Kami saat ini baru siap di sisi hilir, tapi ke depan kami akan terus diperbaiki, tentu juga butuh dukungan dari segala pihak agar kita juga bisa masuk ke sisi upstream," tukasnya.
Indonesia disebut memiliki keunggulan untuk ekosistem hulu-hilir KBLBB. Cadangan nikel dunia 2020 mencapai 94 juta MT, dengan porsi Indonesia sebesar 21 juta MT atau 22,34 persen. Sementara itu, produksi nikel dunia 2020 sebesar 2,5 juta MT dengan porsi Indonesia sebesar 760 ribu MT atau 30,4 persen.
Pemerintah dan otoritas pun telah menerbitkan bauran kebijakan pusat dan daerah dalam mendukung ekosistem KBLBB hulu-hilir. Salah satunya pemerintah mengeluarkan kebijakan restriksi ekspor bijih nikel melalui Permen ESDM No 11 Tahun 2019 mengenai pemberlakuan pembatasan ekspor nikel dengan kadar tertentu (<1,7 persen) dipercepat mulai 1 Januari 2020, sebelumnya diatur berlaku mulai 11 Januari 2022.
Kemudian terkait kebijakan smelter nikel, melalui UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pemegang izin pertambangan diwajibkan untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri. Kewajiban tersebut guna mendorong pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di dalam negeri.
Pemerintah juga melibatkan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk konsorsium BUMN untuk bekerja sama dengan investor dalam pengembangan kendaraan listrik atau EV atau Electric Vehicle.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Asuransi MSIG Bernard P Wanandi mengatakan, dari sisi pelaku industri asuransi saat ini juga sedang menjajaki dan akan menyiapkan kebijakan-kebijakan yang bisa mencakup risiko-risiko dari kendaraan bermotor listrik
"Yang pasti, jika memang penjualan kendaraan bermotor listrik ini semakin meningkat, asuransi juga pasti siap karena ini adalah salah satu dari komitmen untuk menyukseskan program implementasi kendaraan bermotor listrik. Asuransi umum pasti akan mempersiapkannya, sehingga jika demand sudah ada para pelaku perbankan juga sudah siap," sambutnya.
Berita Terkait
-
Mobil Listrik SUV Ini Bisa Isi Daya Baterai 80 Persen dalam 22 Menit
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Bebas Lemot! POCO C85 Punya Ekspansi RAM Sampai 16GB, Bikin Performa HP Ngebut
-
Anak Muda Jadi Kunci Penting Tingkatkan Literasi Keuangan, Ini Strateginya
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Update Harga Mobil Honda Oktober 2025: Dari Brio hingga CR-V
-
Apakah Bensin untuk Tunggangan Pembalap MotoGP Sama dengan Motor Harian?
-
Pilihan Mobil Bekas 50 Jutaan di Surabaya, Bikin Kantong Aman!
-
8 Shio Ini Berpotensi Besar Wujudkan Mobil Baru di Oktober 2025, Siapkan Dirimu
-
Mandalika Membara, 5 Bocah Ajaib AHRT Siap Bikin Merah Putih Berjaya
-
Alphard Bekas Makin Ganas, Harganya Bikin Gak Tahan! Ini 5 Fakta Kenapa Kamu Mesti Beli Sekarang
-
Dari Sekolah Balap ke Panggung Dunia, Pebalap AHRS Curi Perhatian MotoGP Mandalika
-
Update Terbaru! Daftar Harga Mobil Mitsubishi Oktober 2025, Mulai dari Destinator hingga Pajero
-
Innova Pedangdut Cantika Davinca Remuk, Hindari Motor 'Siluman' Berujung Ngerusuk Rumah
-
Mobil Bekas 50 Jutaan di Jakarta: Solusi Hemat untuk Harian dan Keluarga