Suara.com - Beberapa saat lalu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Prof Mohammed Ali Berawi mengatakan uji coba mobil terbang akan dilakukan di Ibu Kota Nusantara atau IKN pada 2024.
Kemudian OIKN dan Hyundai Motor Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk bekerja sama membangun ekosistem mobilitas cerdas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan mobil terbang.
Teknologi mobil terbang ini belum diproduksi secara massal sehingga masih membutuhkan berbagai pengembangan. OIKN merencanakan taksi terbang akan digunakan pada 2035. Pihaknya berharap Indonesia bisa menjadi pelaku untuk pembangunan mobil terbang di masa mendatang.
Dikutip dari kantor berita Antara, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai wacana uji coba mobil terbang di IKN adalah gagasan seru.
"Bagi tahapan awal penyiapan IKN, tentu gagasan ambisius kendaraan ini akan sangat prospektif," paparnya.
Di samping harganya yang sangat murah jika dibandingkan sebuah helikopter, mobil terbang juga akan lebih mudah untuk mengakses daerah-daerah yang belum ada infrastruktur jalannya.
Hal lain yang menjadi sangat signifikan adalah rencana pengembangan IKN sebagai sebuah "kota pintar masa depan" yang akan didukung oleh infrastruktur teknologi cerdas. Yaitu penggunaan sumber negeri bebas polusi.
Yannes Martinus Pasaribu menilai, penerapan teknologi mobil terbang merupakan salah satu jawaban yang sangat menjanjikan dalam rencana pengembangan IKN.
Namun ia juga menambahkan bahwa ada sejumlah langkah yang harus disiapkan sebelum merealisasikan wacana mobil terbang di IKN. Salah satunya mengenai sertifikasi aspek keselamatan dan keamanan dari mobil terbang.
Baca Juga: Perusahaan Otomotif Hadir dalam Konferensi Industri Roadmap Indonesia
"Pengembangan kerangka hukum untuk drone yang dapat mengangkut manusia perlu disiapkan, baik sebagai kendaraan terbang privat maupun untuk taksi udara," tandasnya.
Selain itu, perlu pula persiapan serius dari infrastruktur jejaring IT wilayah yang kompleks untuk dapat memitigasi kemungkinan peningkatan terjadinya tabrakan di udara. Yang terjadi sebagai akibat semakin banyaknya lalu-lintas kendaraan terbang yang bergerak dalam tiga dimensi.
Yannes Martinus Pasaribu juga menekankan perlunya persiapan infrastruktur sistem grid untuk pengisian daya dan stasiun pengisian baterai, serta sertifikasi dan persyaratan pengujian yang ketat, mengikuti standar konvensi internasional kelaikan dan keamanan penerbangan.
"Perlu segera disusun regulasi baru oleh pemerintah yang terkait pengoperasian mobil terbang autonomous untuk operator komersial, kargo dan swasta atau privat serta perlu segera disusun regulasi baru oleh pemerintah yang terkait dengan NIK kendaraan jenis baru ini," tukasnya.
Berita Terkait
-
Wapres Gibran Minta Mahasiswa ke IKN: Nilai Sendiri Kota Hantu atau Bukan
-
Ngeri! 4.000 Hektare Hutan IKN Rusak 'Dimakan' Tambang Liar, Basuki Tak Tinggal Diam
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Timnas Indonesia U-20 Jalani Belasan Uji Coba Jelang Kualifikasi Piala Asia
-
BUMN RI Pamer Uang Specimen Bertema IKN, Punya Teknologi Canggih dan Sulit Dipalsukan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ini 4 Gerbang Tol Berpotensi Macet Selama Libur Nataru 2025/2026, Awas Terjebak!
-
Prediksi Mobil Baru Chery: Tampilan Berubah Total, Fitur Makin Canggih?
-
Federal Oil Salurkan Bantuan dan Ganti Oli Gratis untuk Korban Bencana Sumatera Utara
-
7 Mobil Bekas Rp30 Jutaan buat Harian, Sedan hingga Hatchback Legendaris
-
Bikers Asal Makassar Pilih Naik Yamaha XMAX Tunaikan Ibadah Umrah ke Tanah Suci
-
Pilihan Mobil Rp150 Jutaan Sebagai Mobil Pertama
-
Pesona Motor Listrik ALVA N3: Fast Charging Cuma 30 Menit, Biaya Langganan Baterai Mulai Rp150 Ribu
-
4 Motor Matic Bekas Rp5 Jutaan yang Paling Bandel dan Mudah Perawatan
-
Cuma Pegang Rp3 Juta? Ini 5 Motor Bekas 'Badak' Anti Mogok Buat Cari Cuan, Cocok untuk Ojol
-
Solusi Bapak Pintar: Xpander Bekas 2017, Kabin Senyap Harga Bersahabat