Suara.com - "Fly me to the moon/Let me play among the stars/And let me see what spring is like/On a-Jupiter and Mars ... bagi generasi 1990-an mungkin masih ingat petikan lagu ini, aslinya dibawakan Frank Sinatra, namun dalam segmen pariwara televisi terdengar samar kemudian muncul sosok otomotif kondang Tanah Air, Soebronto Laras yang menyatakan, "Karimun, carry me to the moon."
Sosok yang berpulang sepekan lalu, Rabu (20/9/2023) dalam usia 79 tahun ini terkenal sebagai sosok pekerja keras. Termasuk mempromosikan Suzuki Karimun generasi pertama atau kerap disebut Karimun kotak (1998-2006) yang hits sebagai city car serta jadi bahan modifikasi anak-anak muda di masa itu.
Tidak sampai di situ, saat Suzuki Carry ditampilkan dalam versi reborn di acara GIICOMVEC 2020, beliau juga hadir langsung, turut memamerkan produk ini, yang mengalami ubahan eksterior. Termasuk pelek diameter besar.
"Sini, sini, Dik, kita ngobrol Suzuki," ajaknya penuh semangat kebapakan, seperti disampaikannya cara memanggil kami, para jurnalis otomotif adalah "Dik", tidak peduli terpaut usia jauh, yang penting keakraban dan kedekatan kita bersama dalam sektor industri ini.
Dalam percakapan di salah satu pameran otomotif terbesar di Tanah Air itu, tidak melulu menantu salah satu Pahlawan Revolusi ini--Pak Bronto atau yang kerap disapa Oom Yonto menikah dengan Emmy Yani, putri dari Jenderal Ahmad Yani yang wafat dalam peristiwa G 30 S/PKI--berbincang soal kendaraan roda empat.
Beliau bernostalgia semasa remaja doyan balapan sepeda motor atau roda dua, bersama Tinton Soeprapto, ayah dari pembalap Ananda Mikola serta Moreno Soeprapto.
"Saat itu, Sirkuit Ancol baru jadi. Kami, anak-anak muda yang perlu penyaluran hobi balap, main dong ke sana, geber motor. Kebut-kebutan di situ, sudah pasti aman. Daripada tarik-tarikan di jalan raya. Senior kami adalah Oom Jan (Jan Grashuis, atau lengkapnya Jan Alex Jacobus Grashuis, pembalap Indonesia berdarah Belanda yang menjadi salah satu rider legendaris Tanah Air)," kisah Oom Yonto dalam sebuah wawancara dengan Suara.com.
Dalam sektor otomotif, di luar balap roda dua maupun roda empat, karya legendaris Soebronto Laras adalah mendirikan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk atau Grup Indomobil.
Kesukaannya pada dunia otomotif dimulai sejak dini, ayahnya, R. Moerdono adalah importir mobil untuk brand Citroen, Tempo, serta Combi. Kegiatan bengkel pun turut mewarnai masa kecilnya, membawanya setamat SMA menimba ilmu di bidang studi rekayasa mesin di Paisley College for Technology, Inggris. Kemudian melanjutkan ke Hendon College for Business Management di luar Kota London.
Baca Juga: Obituari: Telah Berpulang Roberto Colaninno, Chief Executive Officer Piaggio
Karier pertamanya sebagau Direktur PT First Chemical Industry, yang bergerak dalam bidang formika, alat-alat plastik, dan perakitan kalkulator. Kemudian menjabat Direktur Utama PT Suzuki Indomobil yang bergerak dalam perakitan motor dan mobil Suzuki.
Sampai menutup mata, Soebronto Laras menjabat sebagai Presiden Komisaris Indomobil Group dan Suzuki Indomobil Motor.
Selain di Suzuki, mulai 1984 ia menjadi Direktur Utama (Dirut) PT National Motors Co. dan PT. Unicor Prima Motor, perakit mobil Mazda, Hino, serta sepeda motor Binter.
Dikutip dari media sosial Instagram, akun bernama otorally mengunggah sederet foto kenangan Soebronto Laras bersama mendiang promotor balap Helmy Sungkar, Steward balap IMI Toddy Andries, pembalap Suzuki roda empat Yoyok "Cempe", serta driver kembar Yona dan Yoga Martinda Adrian.
Dituliskan di situ, "Rally mobil adalah hobby utama Oom Yonto, apalagi Time Rally bersama co-driver Anthony Budi, selalu menang dalam city rally yang marak pada 1980-90an dengan mobil iconic sekaligus kesayangannya Suzuki Swift mk1. Asian Pacific Rally Championship (APRC) 1991 seperti baru saja kemarin berlangsung, waktu itu almarhum Soebronto Laras menjadi Ketua Panitia Penyelenggara (OC)."
Selamat jalan, Bapak Soebronto Laras.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Ambulans, Suzuki Carry Ini Punya 'Hak Istimewa' di Tengah Lautan Massa Demonstrasi
-
Suzuki New Carry Tampil Lebih Gaya dengan Pilihan Warna Baru di GIIAS Surabaya 2025
-
Dana Rp 40 Jutaan Nganggur? Ini 5 Mobil Bekas Matic Gesit yang Bikin Lupa Macetnya Kota
-
Dicari Wanita Karier! 5 Pilihan Mobil Bekas Matic Mungil di Bawah Rp70 Juta: Lincah, Parkir Gampang
-
Solusi Mobilitas Murah Meriah: 3 Rekomendasi Mobil Bekas Rp30 Jutaan untuk Perempuan Aktif
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula
-
Perseteruan Raksasa Otomotif China Memanas, BYD Gugat CEO GWM Tank
-
Pejabat Jarang yang Punya! Intip Mobil Unik Purbaya Menkeu Baru: Harga Setara Destinator
-
BYD M9 Calon Penantang Toyota Alphard di Segmen MPV Premium Mulai Berseliweran
-
Pesona SUV Bekas Buatan Amerika: Mesin Pakai Turbo, Paras Bikin Terkesima, Bensin Irit
-
Harga Setara LCGC, 5 Sedan Bekas Ini Bikin Tampilan Auto Naik Kelas!
-
Intip Motuba Eks Menkeu Sri Mulyani saat Jadi Pejabat 2004, Kini Lebih Murah dari Yamaha XMAX