Suara.com - Rencana Pemerintah Republik Indonesia untuk menggunakan energi alternatif dan secara bertahap beralih dari Bahan Bakar Minyak (BBM) terus digerakkan. Antara lain memberikan kebijakan terhadap kendaraan dengan tenaga penggerak listrik atau menggunakan sumber daya di luar BBM atau fossil.
Dikutip dari kantor berita Antara, Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) di Jakarta, Kamis (23/11/2023) mengungkapkan hal ini.
"Untuk sektor transportasi ada dua opsi, pertama adalah penggunaan mobil listrik yang berbasis baterai (Battery Electric Vehicle, atau BEV) dan mobil listrik yang berbasis hidrogen (Fuel Cell Electric Vehicle alias FCEV),” jelas Hartanto Wibowo.
Lewat dua pilihan ini sebagai strategi penggunaan energi terbarukan maka bisa dilangsungkan peralihan dari penggunaan energi fossil ke energi yang bersih dan ramah lingkungan. Antara lain listrik dan hidrogen hijau terutama di sektor transportasi tadi.
Hartanto Wibowo menambahkan dalam rangka transisi energi, strategi utama yang ingin dijalankan pemerintah adalah mengurangi energi berbasis impor menjadi energi domestik.
"Kita harus melakukan transisi energi, kita harus melakukan dekarbonisasi. Kementerian ESDM akan berkolaborasi bersama dengan PLN bagaimana menterjemahkan komitmen strategis ini berjalan efektif di lapangan," tukasnya.
Ditambahkannya bahwa dalam upaya tadi dibutuhkan strategi yang multilateral. Karena eksekusinya harus didasarkan pada teknikal dan commercial visibility yang tepat.
PT PLN (Persero) sendiri, lewat PLN Indonesia Power (PLN IP) telah meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di Indonesia pada Senin (20/11/2023). Stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) ini adalah yang pertama di Indonesia.
Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP) menyatakan bahwa diresmikannya 21 unit GHP tadi bakal menambah kapasitas excess produksinya yang digunakan untuk HRS pertama di Indonesia.
Ada pun cara kerjanya, produk GHP nantinya disimpan di dalam tabung bertekanan 156 bar kemudian dikirimkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan menggunakan truk hidrogen sebagai pasokan utama pada HRS.
"Masa mendatang, GHP yang ada ini akan kami kembangkan di pembangkit-pembangkit kami, khususnya yang sejenis, sehingga produksinya bisa semakin besar dan menambah Hydrogen Refueling Station (RFS) di sejumlah daerah," tutur Edwin Nugraha Putra.
Sementara itu, Eniya Listiani Dewi, Periset Ahli Utama, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa ekosistem pengembangan hidrogen hijau di Indonesia harus segera dibentuk.
Menurutnya, potensi GHP sangat besar karena berpeluang masuk pada rantai pasok hidrogen dunia.
"PLN sudah punya banyak lokasi (GHP) dan kemitraannya juga sudah terbangun. Kita bisa membuat HFS dari Jakarta sampai ke arah Patimban, karena di sana ada greenport dan potensi ini bisa menghadirkan hydrogen highway," ujar Eniya Listiani Dewi.
Secara khusus ia mengapresiasi langkah PLN yang akan membangun HRS pertama untuk kebutuhan transportasi. Upaya strategis itu dinilai memiliki potensi besar untuk menarik masyarakat semakin terlibat dalam peralihan ke energi ramah lingkungan.
"Nantinya hidrogen untuk transportasi ini pada 2060 permintaannya tertinggi, bukan hanya di industri. Akan tetapi di sektor transportasi 10 kali lebih banyak demand-nya," tambahnya.
Berita Terkait
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
Bisakah Mobil Listrik Dikonversi Jadi Mobil Bensin? Teknologi Baru Ini Buka Peluang
-
Kesalahan Fatal Pemilik Mobil Listrik Dalam Melakukan Pengisian Daya Baterai
-
Gagang Pintu Tarik Pada Mobil Baru Segera Dilarang, Terlihat Futuristik Tapi Kurang Aman
-
Tinggalkan Logistik Konvensional, JBL Mulai Transisi Gunakan Truk Listrik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula
-
Perseteruan Raksasa Otomotif China Memanas, BYD Gugat CEO GWM Tank