Suara.com - Sampai kini, Tiongkok menyandang reputasi sebagai pasar otomotif terbesar di dunia. Salah satu kotanya, Kota Shanghai, menjadi markas berbagai produsen kendaraan global yang memiliki pabrik sendiri sehingga bisa melakukan produksi langsung untuk dipasarkan secara lokal, regional, bahkan dalam skala lebih luas.
Di masa berkembangnya kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), Tiongkok juga memegang kendali sebagai produsen baterai berbagai macam moda transportasi ramah lingkungan. Negeri itu menjadi produsen utama baterai lithium-ion sebagai komponen terpenting sebuah EV.
Pemerintah Tiongkok menyatakan telah melakukan ekspor lebih dari setengah juta mobil listrik ke berbagai penjuru dunia pada paruh pertama 2023. Angka ini setara dengan pertumbuhan sebesar 160 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Salah satu keunggulan pabrikan otomotif Tiongkok yang belum mampu ditandingi produsen berbagai negara adalah ongkos produksi yang murah. Hal ini adalah sebuah masalah bagi Uni Eropa, apalagi kekinian ada 26 produsen mobil listrik dari Negeri Tirai Bambu berencana masuk pasar Jerman pada 2025.
Dikutip dari kantor berita Antara, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bakal bertemu dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Uni Eropa ke-24 di Beijing esok hari (7/12/2023).
"China menganggap pertemuan sangat mementingkan puncak ini penting. Para pemimpin akan bertukar pandangan secara mendalam mengenai isu-isu strategis yang penting bagi arah hubungan China dan Uni Eropa (UE)," jelas Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam konferensi pers rutin kepada media di Beijing, Tiongkok (4/12/2023).
Dijadwalkan Perdana Menteri Li Qiang, Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan bersama-sama memimpin pertemuan puncak KTT Tiongkok-UE pada esok (7/12/2023) yang bertepatan dengan peringatan 20 tahun kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-UE.
"Diskusi akan berisi isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama kedua pihak untuk menghasilkan blueprint, mengidentifikasi fokus dan memberikan dorongan bagi hubungan Tiongkok-UE," demikian disebutkan Wang Wenbin, seraya menambahkan bahwa relasi ini menghadapi peluang dan tantangan baru.
"China dan UE adalah mitra, bukan saingan, dan kepentingan bersama kami jauh melebihi perbedaan. China berharap KTT ini akan memainkan peran penting untuk meningkatkan pemahaman dan rasa saling percaya melalui komunikasi, peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan dan mendiskusikan solusi melalui dialog dan konsultasi," tambahnya.
Baca Juga: Astra Dukung Pertumbuhan Industri Kreatif, Bersama Band RAN Hadirkan Kejutan di Halte Transjakarta
KTT Tiongkok-UE ini digelar setelah pada September 2023 Ursula von der Leyen mengumumkan UE sedang melakukan penyelidikan atas dugaan subsidi pemerintah Tiongkok terhadap industri kendaraan listriknya yang berkembang pesat. Ia menyatakan EV buatan Tiongkok dijual dengan harga rendah di negara-negara UE dan dimungkinkan karena adanya subsidi dari pemerintah. Para pemimpin Eropa menyatakan bahwa subsidi itu mengakibatkan kompetisi tidak adil dalam pasar otomotif Eropa.
Di pihak lain, Tiongkok mengkritik investigasi ini dan memperingatkan langkah itu akan merusak hubungan dagang pihak mereka dengan UE.
Selain itu, Tiongkok juga mengungkit rencana investigasi UE atas subsidinya di sektor industri baja. Pemerintah Beijing menyebut penyelidikan akan mengganggu rantai pasok dan memberikan pukulan bagi perdagangan internasional.
Tiongkok juga keberatan dengan rencana UE untuk menerapkan Mekanisme Penyesuaian Pembatasan Karbon yang akan menetapkan tarif sebesar 20-35 persen atas barang-barang dengan harga karbon tinggi, seperti baja dan bijih besi. Disebutkan bahwa UE telah menerapkan tarif tambahan terhadap 20 jenis baja dan produk baja tahan karat asal Tiongkok serta menetapkan kuota impor sebagai langkah untuk melindungi pasarnya hingga pertengahan 2024.
Tag
Berita Terkait
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
Bisakah Mobil Listrik Dikonversi Jadi Mobil Bensin? Teknologi Baru Ini Buka Peluang
-
Kesalahan Fatal Pemilik Mobil Listrik Dalam Melakukan Pengisian Daya Baterai
-
Gagang Pintu Tarik Pada Mobil Baru Segera Dilarang, Terlihat Futuristik Tapi Kurang Aman
-
Tinggalkan Logistik Konvensional, JBL Mulai Transisi Gunakan Truk Listrik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Cara ACC Jaga Pelanggan Setia di Hari Pelanggan Nasional 2025
-
IMOS 2025 Diharapkan Mampu Gairahkan Pasar Otomotif Nasional
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia