Suara.com - Menjelang berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 Tiongkok-Uni Eropa (UE), Presiden Tiongkok Xi Jinping menyambut dua petinggi Uni Eropa di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. Keduanya adalah Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
KTT Tiongkok-UE ini adalah pertemuan resmi kedua belah pihak setelah terjadinya kompetisi tidak seimbang dalam pasarmobil listrik. Ursula von der Leyen pada September 2023 mengumumkan UE tengah melakukan penyelidikan atas dugaan subsidi pemerintah Tiongkok terhadap industri kendaraan listrik yang berkembang pesat. Ia menyebut mobil listrik buatan Tiongkok dijual dengan harga rendah di negara-negara UE dan hal ini mungkin terjadi karena adanya subsidi dari pemerintah.
Para pemimpin Eropa menyebutkan subsidi atas kendaraan listrik ini mengakibatkan kompetisi tidak adil dalam pasar otomotif Eropa. Sebagai pihak yang dituduh, Tiongkok mengkritik investigasi tadi dan memperingatkan langkah itu akan merusak hubungan dagang dengan UE.
Selain itu, Tiongkok juga mengungkit rencana investigasi UE atas subsidi Tiongkok atas industri baja. Beijing menyebut penyelidikan akan mengganggu rantai pasok dan memberikan pukulan terhadap perdagangan internasional.
Beijing juga keberatan dengan rencana UE untuk menerapkan Mekanisme Penyesuaian Pembatasan Karbon yang akan menetapkan tarif sebesar 20-35 persen atas barang-barang dengan harga karbon tinggi, seperti baja dan bijih besi.
Kekinian, UE telah menerapkan tarif tambahan terhadap 20 jenis baja dan produk baja tahan karat buatan Tiongkok serta menetapkan kuota impor sebagai langkah untuk melindungi pasarnya hingga pertengahan 2024.
Dikutip dari kantor berita Antara, dalam pertemuan Presiden Tiongkok dengan wakil-wakil Uni Eropa itu dibicarakan soal hubungan Tiongkok dengan Uni Eropa yang menurut pihak Presiden Xi Jinping tengah menikmati momentum konsolidasi dan pertumbuhan yang baik sesuai kepentingan kedua belah pihak dan memenuhi harapan masyarakat.
"Hari ini Presiden Xi menyambut Presiden Michel dan Presiden von der Leyen di Tingkok untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-24 Tiongkok-Uni Eropa (UE)," Kementerian Luar Negeri Tiongkok memberikan pernyataan tertulis.
"Kami harus terus memperkuat rasa saling percaya secara politis dari kedua arah, membangun konsensus strategis dan memperkuat ikatan kepentingan bersama. Kami harus menghindari berbagai macam campur tangan dan meningkatkan dialog dan kerja sama demi kebaikan rakyat kami," ungkap Presiden Xi Jinping sebagaimana dilansir dari keterangan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Presiden Xi juga mengajak Presiden Michel dan Von der Leyen untuk dapat bekerja sama dalam mengatasi tantangan global serta mendorong stabilitas dan kemakmuran di seluruh dunia.
"Tiongkok dan Eropa adalah dua kekuatan besar yang memajukan multipolaritas, dua pasar utama yang mendukung globalisasi, dan dua peradaban besar yang memperjuangkan keberagaman. Hubungan antara Tiongkok dan Eropa sangat penting bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global," begitu kelanjutan bunyi pernyataan Presiden Xi Jinping.
Disebutkan Presiden Xi Jinping, kedua belh pihak berkewajiban untuk memberikan stabilitas yang lebih besar bagi dunia, dorongan yang lebih kuat untuk pembangunan, dan lebih banyak inspirasi dan dukungan bagi tata kelola global.
"Tahun ini menandai peringatan 20 tahun kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-UE. Dalam titik awal baru hubungan Tiongkok-UE kami perlu mencermati sejarah, menavigasi tren dunia, bertindak dengan bijak dan bertanggung jawab, serta menjunjung tinggi hubungan sebagai kemitraan strategis yang komprehensif. Tiongkok serta Uni Eropa harus menjadi mitra untuk kerja sama yang saling menguntungkan," tutup Presiden Xi Jinping.
Berita Terkait
-
Wuling Pede Pasar Mobil Listrik Indonesia akan Terus Alami Pertumbuhan
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kuat Nanjak, Tangguh dengan Harga Mulai 200 Jutaan
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama
-
Fitur Lengkap, Harga Nggak Bikin Nangis, EV Ini Siap Curi Perhatian
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Daftar Harga Mobil Nissan Terbaru 2025, Mulai dari Seri MPV Sampai SUV
-
5 Tips Merawat Motor Listrik saat Musim Hujan, Biar Gak Cepat Rusak
-
Apakah Mesin Xforce dan Xpander Sama? Simak Perbedaan Spesifikasinya
-
5 Motor Matic Bekas 150cc Termurah: Harga Tak Melilit, Mesin Elit
-
BYD M9 MPV Hybrid Penantang Wuling Darion Resmi Meluncur
-
Terpopuler: Daihatsu Bikin Mobil 2-Tak? Kena Cuci Steam Bisa Mogok
-
7 Pilihan Motor Listrik yang Aman Dipakai saat Hujan, Gak Takut Korslet di Jalan
-
Berapa Harga Honda Brio Bekas dari Tahun ke Tahun? Cek Spesifikasi dan Pajak
-
4 Mobil Toyota yang Dikenal Badak dengan Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Daihatsu Siap Sambut Era Etanol, Semua Model Kompatibel dengan E10