Suara.com - Indonesia mencanangkan Net Zero Emission atau NZE 2060. Dalam perjalanannya, beragam moda transportasi darat, termasuk passenger car seperti mobil pribadi beralih ke jenis Electric Vehicle (EV). Akan tetapi, produk-produk ini tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan sebuah ekosistem EV sehingga masyarakat atau pengguna mendapatkan dukungan dalam pemakaiannya.
Sebuah ekosistem EV di antaranya meliputi keberadaan produk EV sendiri, sistem Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), jaringan purna jual, lokasi pengisian kembali atau recharging yang menjadi sebuah kesatuan.
Kepala Staf Kepresidenan RI atau Kastaf Kepresidenan RI Ir. H Moeldoko baru-baru ini menyimak sebuah kota di Tiongkok, yang bisa dijadikan inspirasi bagaimana sebuah ekosistem EV berjalan atau dioperasikan.
Dikutip dari kantor berita Antara, pada pekan lalu Moeldoko berkunjung ke Liuzhou, Tiongkok dan diterima Zhang Zhuang, Wali Kota Liuzhou. Keduanya berdiskusi seputar regulasi yang diterapkan untuk mendukung sebuah ekosistem mobil listrik.
"Kolaborasi ini akan memperkaya pemahaman kami dalam mempersiapkan transformasi menuju mobilitas ramah lingkungan di Tanah Air," jelasnya seraya menyatakan telah menyampaikan harapannya.
Yaitu agar Indonesia bisa mengirimkan wakil-wakil pemerintah dan swasta untuk belajar langsung di Liuzhou dalam rangka persiapan ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Wali Kota Liuzhou menyambut hangat permintaan ini, seraya menyatakan bahwa Kota Liuzhou juga membuka pintu bagi anak-anak muda Indonesia untuk datang, melihat, dan belajar langsung tentang perkembangan industri EV di kotanya.
Lebih detail disebutkan Pemerintah Kota Liuzhou menerapkan beberapa regulasi agar warganya merasa yakin beralih dari mobil berbahan bakar fosil ke mobil listrik atau EV.
Sebagai contoh soal ekosistem adalah SPKLU yang berada di Balai Kota Liuzhou. Terdapat sembilan stasiun pengisian cepat dan puluhan alat pengisian normal. Kastaf Kepresidenan RI datang langsung ke lokasi kawasan permukiman penduduk, di mana setiap titik area parkirnya sudah terpasang alat pengisian daya kendaraan listrik yang dikelola swasta.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Ini Daftar Pilihan Kado Seru Bagi Para Pencinta Otomotif
"Pemberian fasilitas parkir gratis bagi mobil listrik ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk beralih ke mobil listrik. Selain itu, infrastruktur charging station yang berkembang menjamin ketersediaan fasilitas pengisian daya yang mudah diakses," jelas Moeldoko.
Dari kunjungan ini, ia menambahkan kehadiran di Liuzhou bukan sekadar kunjungan diplomatik, akan tetapi langkah konkret dalam mendukung transformasi positif menuju mobilitas berkelanjutan.
"Liuzhou menjadi inspirasi bagi kita dalam mewujudkan mobilitas ramah lingkungan, terutama dengan penggunaan mobil listrik," ungkapnya.
Ada pun kebijakan yang diterapkan Pemerintah Kota Liuzhou berkaitan dengan EV adalah pemberian insentif pajak kepada pemilik kendaraan listrik berupa pembebasan pajak bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) dan pajak kendaraan bermotor (PKB) selama lima tahun.
Kemudian dilakukan pembangunan infrastruktur pendukung berupa charging station atau stasiun pengisian daya EV di lebih dari 2.000 lokasi dan tempat penukaran baterai lebih dari 1.000 tempat, yang semuanya tersedia pada 2023.
"Pada tahun ini jumlah kendaraan listrik di Liuzhou mencapai 1,5 juta unit, atau naik lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Wali Kota Zhang Zhuang kepada Moeldoko.
Kebijakan-kebijakan seperti inilah yang hendaknya bisa menjadi bagian dari inspirasi negeri kita, lewat kunjungan Kastaf Kepresidenan RI untuk menjadi bagian dari program menuju ekosistem EV di Indonesia.
Berita Terkait
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Mobil Listrik Pesaing BYD Dolphin Ini Ternyata Jauh Lebih Murah dari Atto 1
-
Hyundai Ioniq 5 Kena Sial Beruntun, Suspensi Goyang Disusul Mogok Mendadak di Jalanan
-
Pengguna Hyundai IONQ 5 Dibuat Bingung, Mobil Mati Mendadak Dalam Kondisi Baterai Penuh
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Brand Eropa Gusar, Invasi Mobil China Mulai Makan "Korban"
-
Samai Rekor Rossi, Ini 10 Fakta Gila Marc Marquez yang Bikin Dia Jadi Raja Comeback!
-
Wuling Rilis Mobil Listrik Rp140 Jutaan, Fast Charging Cuma 35 Menit
-
Honda Beat Deluxe vs Beat Street: Sama-Sama Irit, Siapa Paling 'Genit'?
-
Bocoran Honda Vario 125 2025: Setang Telanjang dan Dua Versi Sekaligus? Siap-siap Heboh
-
Kekayaan Rp1,65 Triliun, Isi Garasi Agus Suparmanto Cuma Segini? Ketum PPP Versi Aklamasi
-
Duit 30 Jutaan Dapat Mobil Irit Bensin? Ini Dia 3 Jagoannya yang Cocok Untuk Mahasiswa
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB