Suara.com - Perawatan kendaraan roda empat memerlukan perhatian khusus, dan dalam konteks ini, spooring dan balancing muncul sebagai dua langkah utama untuk memastikan kinerja optimal.
Spooring dan balancing bukan sekadar tindakan rutin, melainkan elemen penting dalam menjaga stabilitas dan kenyamanan berkendara.
Dikutip dari situs resmi Daihatsu, artikel ini akan mengupas perbedaan esensial antara kedua proses ini, bagaimana mereka memengaruhi kinerja mobil, biaya perawatannya, serta mengapa perawatan berkala begitu penting.
1. Perbedaan Mendasar Spooring dan Balancing
Spooring melibatkan penyesuaian sudut roda untuk memastikan posisi yang tepat, sementara balancing fokus pada distribusi berat di setiap roda untuk menjaga keseimbangan.
2. Fungsi Spooring
Spooring menjaga kesejajaran roda, mencegah berbelok otomatis, dan memberikan efek putar yang konsisten setelah belokan. Dilakukan jika ada masalah seperti getaran pada setir atau kesulitan mengendalikan mobil.
3. Fungsi Balancing
Balancing memastikan berat di setiap roda seimbang, mencegah getaran berlebihan saat mengemudi, dan mengurangi tingkat kebisingan. Diperlukan untuk mencegah kerusakan pada komponen kendaraan seiring waktu.
Baca Juga: Nggak Cuma Soal Harga, Apa Bedanya Mobil LCGC dengan Mobil Biasa?
4. Perawatan Berkala Diperlukan
Spooring dan balancing sebaiknya dilakukan secara berkala, umumnya setiap 20 ribu kilometer atau setahun sekali, untuk menjaga performa optimal kendaraan.
5. Kisaran Biaya Perawatan
Biaya spooring berkisar antara Rp. 90.000 hingga Rp. 150.000, sedangkan balancing dikenakan biaya sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 20.000 per ban. Biaya perawatan ini tentu sebanding dengan ketenangan dan keamanan saat berkendara.
Melalui pemahaman perbedaan dan pentingnya spooring dan balancing, kita dapat memastikan kendaraan tetap handal, stabil, dan nyaman di setiap perjalanan.
Dengan merencanakan kunjungan berkala ke bengkel terpercaya, kita dapat menikmati setiap momen di jalan raya dengan kendaraan yang tidak hanya bertenaga, tetapi juga dalam kondisi optimal.
Berita Terkait
-
Nggak Cuma Soal Harga, Apa Bedanya Mobil LCGC dengan Mobil Biasa?
-
Kelebihan dan Kekurangan Bawa Mobil Listrik Neta V Rute Semarang - Jakarta
-
Ini 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Mobil Listrik
-
Pose Menawan Fuji Bareng Mobil Elegan: Pajaknya Bisa Buat Beli Honda Beat 2 Kali Setahun
-
Avanza Kalah Kelas, Trio Jip Butut Ini Paling Setia Jadi Penghuni Garasi Prabowo Subianto, Harganya Bikin Melongo
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Driver Taksi Online Malaysia Full Senyum, Kuota BBM Murah Ditambah Biar Gak Buntung
-
Harga Mobil Suzuki November 2025: Dari yang Irit Hingga yang Siap Off-Road
-
Daihatsu Rocky Hybrid vs Suzuki Fronx AT: Harga Sama-Sama Hemat, Mana Paling Hebat?
-
Ini 6 Langkah Merawat Mobil saat Musim Hujan, Jangan Skip!
-
Jangan Asal Pilih, Pahami Dulu 4 Varian Mitsubishi Destinator Biar Gak Merana
-
5 Motor Matic Terbaik untuk Keluarga Kecil: Suspensi Empuk dan Jok Besar
-
Rp20 Juta dapat Mobil Apa? Ini Rekomendasinya yang Paling Tangguh
-
Buat Touring Tipis-Tipis: 5 Rekomendasi Motor Listrik dengan Jarak Tempuh Diatas 100 Km Seharga NMax
-
Wuling Darion Ramaikan Segmen Mobil Keluarga dengan Pilihan EV dan PHEV
-
Harga 26 Mobil Honda Terbaru November 2025: STEP WGN Berapaan?