Suara.com - Awal tahun, berbagai daerah di Tanah Air mengalami musim hujan. Permukaan jalan menjadi licin karena basah bahkan terjadi genangan air menjadi menu sehari-hari. Konsekuensinya, pengemudi dituntut semakin waspada. Cara membawa mobil berbeda dibandingkan saat musim kemarau atau kondisi matahari bersinar cerah.
Beberapa hal perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan selama mengemudikan mobil di bawah siraman air adalah penggunaan lampu darurat alias lampu hazard.
Sesuai namanya, komponen ini hanya diperkenankan beroperasi saat mobil berhenti dan memerlukan penanganan perbaikan. Bukan dinyalakan saat mobil melaju karena berpotensi menimbulkan bahaya. Yaitu membuat pengemudi di belakangnya tidak mengerti apakah kendaraan di depan akan melakukan manuver ke kiri atau ke kanan.
Masih seputar manuver, dalam kondisi hujan pengemudi sebaiknya tidak melakukan pergerakan mobil secara tiba-tiba. Dikhawatirkan pengguna jalan lainnya terlambat atau tidak mampu melakukan antisipasi akibt perubahan ini.
Dikutip kantor berita Antara dari Auto2000, saat turun risiko kecelakaan dan kendala dalam mengemudikan mobil meningkat secara signifikan. Sehingga dibutuhkan pemahaman dan penerapan cara berkendara yang aman dalam kondisi hujan.
Berikut adalah tips mengemudikan mobil secara aman atau safety saat hujan:
Kondisi mobil mesti prima
- Sebelum berangkat, periksa kondisi mobil untuk memastikan seluruh sistem kendaraan dalam kondisi baik.
- Dalam kondisi cuaca apa pun, kondisi mobil harus tetap prima. Sehingga dibutuhkan servis berkala ke bengkel resmi yang menyediakan suku cadang berkualitas dan didukung teknisi andal.
- Pemeriksaan berkala dibutuhkan agar teknisi bisa segera membersihkan atau mengganti komponen yang aus. Saat kondisi kendaraan prima, pengemudi bisa melakukan aktivitas secara aman dan nyman tanpa terkendala cuaca.
Tidak pernah alpa mengenakan sabuk pengaman atau seatbelt
- Perilaku berkendara aman atau safety pakai seatbelt mesti dipertahankan, tidak peduli cuaca hujan atau kemarau.
- Selalu pasang sabuk pengaman hingga posisi locked dan berbunyi click, tidak sekadar disampirkan di bahu.
Hindari daerah genangan air
Baca Juga: Keluarga Michael Schumacher Bagikan Kabar Bahagia, Putrinya Tak Pernah Alpa Unggah Kalimat Ini
- Hujan berpotensi menyebabkan terbentuknya genangan air di beberapa bagian jalan. Jika jalan memiliki lubang atau ketinggian yang tidak rata sebaiknya dihindari karena kedalaman genangan tidak bisa diperkirakan.
- Apabila salah satu roda masuk ke dalam lubang, daya cengkeram ban atas ruas jalan bakal berkurang, sehingga perlu mengemudikan mobil dalam kecepatan rendah.
Selalu waspada gejala aquaplaning
- Petaka aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi hilangnya daya cengkeram ban atas permukaan jalan karena adanya aliran atau genangan air. Akibatnya laju mobil menjadi tidak stabil.
- Untuk menghindari risiko ini, cobalah untuk berkendara dalam kecepatan rendah dan pastikan ban kendaraan berada dalam kondisi baik serta memiliki pola tapak atau alur yang masih dalam alias tidak botak.
Hindari melakukan manuver tiba-tiba
- Ketika hujan turun, permukaan jalan menjadi licin yang berpotensi membuat daya cengkeram ban atas permukaan aspal berkurang. Agar mobil tidak kehilangan kendali, hindari manuver kendaraan yang dilakukan tiba-tiba seperti pengereman mendadak atau akselerasi secara cepat.
- Kemudikan mobil dengan tenang, mantap, serta perlahan sehingga tersedia waktu lebih banyak dalam merespons situasi darurat, termasuk mencegah ban yang mungkin saja bisa tergelincir karena permukaan jalan licin.
Bijaksana dalam menggunakan lampu kendaraan
- Pakailah lampu utama agar mobil terlihat, pasalnya hujan membuat jarak pandang atau visibilitas berkurang. Lampu utama ini berfungsi membuat pengemudi bisa melihat jalan dengan jelas dan pengguna jalan lain juga bisa melihat mobil itu.
- Lampu hazard hanya digunakan saat mobil membutuhkan pertolongan untuk perbaikan, dan dinyalakan saat mobil berada dalam kondisi berhenti. Pemakaian salah bila kendaraan melaju dalam hujan dan lampu hazard dinyalakan.
Jaga jarak dengan kendaraan lain
- Jarak aman antara kendaraan adalah kunci keselamatan. Baik sedang hujan maupun tidak, pengemudi dianjurkan untuk selalu menjaga jarak aman demi keselamatan bersama. Menjaga jarak dengan aman dapat memberikan waktu tepat bagi pengemudi dalam bereaksi lebih baik dalam situasi darurat.
Berita Terkait
-
BMKG Beri Peringatan Dini, Hujan Deras dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah
-
Persiapan Musim Hujan: Jangan Lupa Barang-Barang Penting Ini
-
Cara Mengatasi Atap Bocor di Musim Hujan, Jangan Buru-Buru Panggil Tukang
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Tak Lagi Pakai Strobo, Patwal Kini Pakai 'Mode Sopan' buat Minta Jalan
-
Toyota Avanza 2020: Kok Masih Jadi Rebutan? Ini Rahasia Harga Bekasnya!
-
Kijang Super hingga Honda City: Inilah Mobil Bekas Murah Rp50 yang Bisa Kamu Beli di Solo!
-
Geely Mulai Rakit Mobilnya di Purwakarta
-
Bukan Cuma Wuling, Kini Giliran Omoda dan MG Dibuat Panik oleh SUV Baru BYD Rp300 Jutaan
-
Penyegaran New Honda ADV160 Buahkan Hasil Positif di IMOS 2025
-
Nggak Sempat ke Samsat? Pakai Surat Kuasa STNK! Ini Syarat dan Cara Bikinnya
-
Membeli Mobil Bekas Anti Ketipu dengan Layanan Inspeksi, Jangan Lagi Andalkan Feeling
-
Pilihan Cerdas Bikin Puas? Avanza 2022 Bekas Harganya Mulai Amblas
-
Jaecoo J8 SHS ARDIS Punya Pilihan PHEV, Selisih Harga Tembus Rp 127 Juta dari Versi Bensin