Suara.com - Ketika Anda memasuki bengkel atau toko spare part mobil, Anda akan disuguhkan dengan berbagai pilihan suku cadang.
Dari yang orisinil hingga yang KW, setiap jenis spare part memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dalam memilih suku cadang, apakah Anda lebih condong ke aftermarket yang inovatif atau mengambil risiko dengan suku cadang KW yang lebih terjangkau?
Dikutip dari situs resmi Daihatsu, begini penjabaran mutu masing-masing jenis spare part.
1. Sparepart Orisinil
Sparepart orisinil atau OEM (Original Equipment Manufacturer) merupakan pilihan utama bagi para pecinta otomotif yang mengutamakan kualitas dan keandalan.
Suku cadang ini diproduksi langsung oleh pabrikan mobil atau manufaktur, menjamin kecocokan sempurna dengan kendaraan Anda.
Meski harganya cenderung lebih tinggi, investasi pada suku cadang orisinil dapat memastikan performa dan keamanan mobil Anda tetap optimal.
2. Aftermarket
Baca Juga: Citroen Indonesia Buka Peluang Ekspor Mobil Listrik ke ASEAN
Jika Anda termasuk penggemar modifikasi atau mencari variasi khusus untuk mobil Anda, suku cadang aftermarket bisa menjadi pilihan yang menarik.
Diproduksi oleh perusahaan independen, suku cadang ini menawarkan inovasi dan variasi desain yang mungkin tidak ditemukan pada suku cadang orisinil.
Meskipun lebih terjangkau daripada orisinil, kualitas aftermarket dapat bervariasi. Produk jenis ini bisa lebih baik dari suku cadang OEM, atau bisa juga lebih buruk.
3. KW
Suku cadang KW (Kualitas Warung) mungkin menjadi opsi bagi yang ingin menghemat pengeluaran. Namun, perlu diingat bahwa KW merupakan produk tanpa lisensi yang mungkin memiliki kualitas yang diragukan.
Dengan tingkatan seperti KW 1, KW 2, dan sebagainya, Anda harus waspada terhadap risiko yang mungkin timbul. Produk KW biasanya dapat ditemukan di bengkel atau toko spare part non-resmi.
Berita Terkait
-
Citroen Indonesia Buka Peluang Ekspor Mobil Listrik ke ASEAN
-
Tesla Disinyalir akan Telurkan Mobil Listrik Murah, Harga Setara Yaris Cross?
-
Mobil Rasa Tank Produksi Pindad Diperkenalkan Publik, Dijual ke Konsumen Umum?
-
Hasil Indonesia Masters 2024: Dikalahkan Wakil Jepang, Putri KW Terhenti di Babak 16 Besar
-
Tak Puas Cuma Bikin Mobil, Ferrari Kini Ikut Terjun Bikin Kapal Kencang?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya