Suara.com - Saat salah satu legenda balap Formula 1 (F1) Michael Schumacher mutasi dari tim Benetton ke Scuderia Ferrari pada 1996, terjadi kondisi "bedol desa".
Istilah pindahnya sekelompok orang atau terjadinya perpindahan besar-besaran dari satu tempat ke tempat lain secara bersama-sama atau satu grup. Dalam hal ini adalah human resources atau sumber daya manusia di dunia F1. Mulai Schumi, pembalapnya sendiri, Ross Brawn (direktur teknis), Rory Byrne (chief designer), dan masih ada sederet anggota tim kunci.
Kekhawatiran akan adanya bedol desa itulah yang melahirkan peraturan "non-poaching agreement" atau "non-solicitation agreement". Sederhananya, peraturan yang tidak membolehkan salah satu pihak mendekati pihak lain. Seperti pegawai, pembeli atau klien.
Dikutip dari PlanetF1, ketentuan semacam ini cenderung diperuntukkan bagi mereka yang menduduki posisi manajemen. Akan tetapi, di dunia balap jet darat sudah diberlakukan.
Contohnya saat Juara Dunia F1 empat kali, Sebastian Vettel pindah dari Red Bull Racing ke Scuderia Ferrari pada 2015. Tidak seperti Michael Schumacher and the gang, ia tidak bisa mengajak Guillaume Rocquelin, teknisi balap kepercayaannya yang akrab disapa Rocky buat ikut pindah.
Sementara dalam rencana kepindahan Lewis Hamilton, Juara Dunia F1 tujuh kali atau setara prestasi Michael Schumacher, ia dekat dengan race engineer Mercedes-AMG Petronas F1 Team, Pete Bonnington yang dipanggil Bono.
"Saya sudah berbicara pada Bono, dan reaksinya, ia balik bertanya kepada saya "Apakah ini guyonan April Mop atau April Fool?"," ungkap Toto Wolff, Team Principal dan CEO Mercedes-AMG Petronas F1 Team.
Artinya, Bono mungkin saja belum mengantongi "undangan" atau diminta Lewis Hamilton untuk ikut pindah tim.
Selain nama Bono, nama lain yang ikut dijadikan bahan perkiraan akan "dibawa" Lewis Hamilton adalah Andrew Shovlin, F1 race engineer Mercedes-AMG Petronas F1 Team.
Baca Juga: Kandidat Pengganti Lewis Hamilton Makin Banyak, Siapa Saja yang Layak?
Kembali kepada perjanjian yang mengikat salah satu pihak untuk tidak mendekati pihak lain atau non-poaching agreement, dalam kontraknya Lewis Hamilton mendapatkan klausul ini.
Sehingga saat ia berpindah markas dari Brackley, England, Britania Raya ke Maranello, Italia pada nanti 2025 ia akan datang seorang diri sebagai driver profesional yang dikontrak dua tahun oleh tim Scuderia Ferrari.
"Bila bicara soal tim, rasanya semua tim F1, apalagi papan atas, memiliki standar kerja dan profesionalisme yang sama. Para kru sudah biasa menangani pembalap dan tunggangan masing-masing, jadi kru bisa diandalkan," ulas Rob Smedley, dalam podcast F1 Nation sebagaimana dikutip Motorsport Italia.
"Struktur mereka secara teknis sama, jumlah yang dapat mereka investasikan ke dalam tim memiliki kemampuan untuk membangun tim Formula 1 dengan cepat," lanjutnya.
Rob Smedley adalah teknisi balap lama Felipe Massa di tim Ferrari, pembalap rival Lewis Hamilton dalam meraih gelar juara pada 2008. Rob Smedley bekerja satu dekade bersama Scuderia Ferrari sebelum pindah ke Williams F1 Racing Team pada 2014.
"Mungkin yang bikin Lewis Hamilton adalah cara tim menyambutnya, dan terlebih para penggemar tim baru," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kalah 2 Poin Saja, Max Verstappen Tetap Bangga Meski Gagal Rebut Gelar Juara Dunia F1 2025
-
Lando Norris Kunci Gelar Juara Dunia Formula 1 2025
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Kembali ke Lapangan, Liliyana Natsir Berbagi Ilmu ke Generasi muda
-
Jadwal F1 GP Abu Dhabi 2025: 3 Pembalap Siap Rebut Gelar Juara Dunia
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 di Bawah Rp 20 Juta: Pilihan Tepat untuk Pelajar hingga Pekerja
-
5 Poin Adu Mekanik Vario 125 vs FreeGo 125: Pilih Performa atau Kepraktisan Maksimal?
-
35 Varian Daihatsu Xenia Bekas Rp 40-70 Jutaan, Solusi Cerdas Liburan Akhir Tahun
-
Dari Perusahaan Pembiayaan Hingga Infrastruktur, Ini Rencana BYD di Indonesia Tahun 2026
-
5 Merek Jepang Babak Belur, Penjualan BYD Meroket
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum
-
Cocok Buat Pencari Obat Ganteng: Motor Bekas Yamaha R15 Dibanderol Lebih Murah dari HP Poco
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling Aman untuk Musim Hujan, Bodi Jangkung Bikin Tenang
-
5 Rekomendasi Motor Matic Kebal Banjir untuk Musim Hujan: Bodi Tangguh, Mulai 15 Jutaan
-
Tiga Motor Baru Kawasaki Resmi Meluncur Tutup Tahun 2025