Suara.com - Industri otomotif AS dibuat heboh menyusul tindakan produsen mobil China yang mencari pabrik di Meksiko. Akankah ini menjadi penanda adanya pertarungan berat antara BYD dan Tesla di Amerika Serikat?
Menurut The Drive, seorang eksekutif dari pesaing utama China, BYD, telah menyatakan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki rencana untuk memasuki pasar AS, setidaknya belum.
BYD telah membuat langkah signifikan di pasar global dalam beberapa tahun terakhir, bahkan melampaui Tesla dalam volume penjualan mobil listrik pada akhir tahun 2023.
Sebagian besar penjualan BYD masih bersifat domestik di China. Namun, perusahaan ini ingin berekspansi dengan cepat ke pasar ekspor seperti Australia, Brasil, dan Eropa.
Bersama dengan produsen mobil China lainnya, BYD sedang berupaya untuk mendirikan pabrik di Meksiko. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk mengakses tenaga kerja murah dan menghindari tarif AS.
Menurut Stella Li, wakil presiden eksekutif BYD, ini bukan satu-satunya alasan mengapa perusahaan berusaha untuk membangun pijakan di Meksiko.
"Kami tidak memiliki rencana untuk memasuki pasar AS," kata Li dalam pada sebuah wawancara dengan Yahoo! Finance.
"Meskipun ini adalah pasar yang menarik, pasar ini juga sangat kompleks."
Li juga menambahkan, "Kami bahkan tidak mempertimbangkan negara bagian utara. Fokus kami adalah pada pasar lokal, yang sejalan dengan strategi BYD."
Baca Juga: Baru Luncurkan Mobil Listrik, Pendiri Xiaomi Syok Apple Justru Cabut
Dampak potensial industri otomotif China terhadap pasar AS telah mendorong Gedung Putih untuk mempertimbangkan peraturan tambahan di atas tarif impor yang sudah ada, yang telah dibahas oleh Kongres untuk dinaikkan lebih lanjut.
Salah satu proposal dapat membatasi asal-usul elektronik yang digunakan dalam mobil yang terhubung karena masalah pengawasan.
Industri otomotif mengkhawatirkan kebangkitan China, yang oleh CEO Stellantis, Carlos Tavares, dibandingkan dengan Jepang dan Korea beberapa dekade yang lalu.
CEO Tesla, Elon Musk, telah menyatakan kekhawatirannya bahwa produsen mobil China dapat 'menghancurkan' industri otomotif barat, sementara Aliansi Manufaktur Amerika menggambarkan China sebagai 'ancaman eksistensial'.
Beberapa produsen mobil mengambil tindakan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan Cina, seperti Ford, yang mengembangkan kendaraan listrik yang terjangkau untuk melemahkan persaingan.
Komentar Li menunjukkan bahwa beberapa perusahaan mungkin bereaksi berlebihan dan proteksionisme perdagangan bukanlah solusi yang tepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Layanan Asisten Darurat Saat Mobil Mogok Sekarang Tersedia 24 Jam
-
5 Rekomendasi Motor Trail Bekas Murah, Siap Temani Petualanganmu
-
Mana Lebih Irit? Xpander Cross atau Destinator, Ini Data Lengkapnya
-
Desain Logo Suzuki Akhirnya Berubah Setelah 22 Tahun
-
Honda Bikers Day 2025 Siap Guncang 4 Pulau, Cek Jadwal dan Lokasi Resminya
-
VF 3 Tegaskan Posisi VinFast Sebagai Salah Satu Pemain Penting Era Kendaraan Listrik
-
Toyota Dorong Industrialisasi di Indonesia, Tak Dijadikan Sekedar Pasar Mobil
-
Honda Bikers Day 2025 Jadi Wadah Persaudaraan Pecinta Sepeda Motor Honda
-
5 Fakta RON 95 Malaysia vs Pertalite Indonesia, Selisih Harganya Mengejutkan
-
3 Fakta Suzuki Madura: Cruiser Gahar ala Harley Davidson, Senama Pulau di Nusantara