Suara.com - Bagi para pecinta mobil manual, bersiaplah dengan kenyataan pahit. Sebuah prediksi mengejutkan datang dari jurnalis dan pengamat otomotif Amerika Serikat, Henry Cesari.
Melalui Motor Biscuit, Cesari menuliskan bahwa mobil manual, meski dikenal tangguh, bisa jadi justru merepotkan di masa depan. Mengapa demikian?
Manual: Sederhana tapi Tak Terawat?
Kebanyakan orang tentu akan mengatakan mobil manual lebih mudah dirawat. Tanpa perlu komputer canggih, pengemudilah yang mengatur perpindahan gigi melalui tuas persneling. Namun, kenyataannya tidak semudah itu.
Penjualan mobil manual di AS terus menurun drastis. Pada tahun 2022, penjualannya bahkan kurang dari 1% dari total penjualan mobil baru.
Pabrikan mobil pun lebih fokus memproduksi dan mengembangkan mobil matic. Akibatnya, teknologi transmisi otomatis kian canggih, bahkan tak perlu diganti oli seumur hidup mobil.
Sementara mobil manual, masih membutuhkan penggantian dan penyetelan kopling secara berkala.
Minim Mekanik dan Suku Cadang Mahal
Selain itu, mekanik yang ahli menangani mobil manual semakin jarang. Pengetahuan mereka pun didominasi perbaikan mobil otomatis.
Baca Juga: Mengenal Gigacasting: Mimpi Besar Tesla yang Disinyalir akan Tertunda
Ditambah lagi, dengan minimnya mobil manual yang beredar di AS, suku cadangnya pun semakin sulit dicari dan harganya bisa lebih mahal.
Tak hanya itu, transmisi manual yang digunakan pada mobil baru saat ini seringkali merupakan "warisan" dari teknologi lama yang disesuaikan dengan mesin modern. Kelangkaannya membuat perbaikan menjadi lebih sulit.
Di Indonesia sendiri, sejumlah produsen mobil juga mulai meninggalkan tipe manual di kendaraan andalannya, khususnya pada kendaraan kelas menengah ke atas, Honda City hatchback misalnya.
Jika tren ini mulai menular bahkan ke kelas entry level, bukan tidak mungkin bahwa prediksi di atas akan ikut menular ke Indonesia.
Berita Terkait
-
Mengenal Gigacasting: Mimpi Besar Tesla yang Disinyalir akan Tertunda
-
Suzuki Swift Terbaru Super Irit! Bocoran Konsumsi BBM Bikin Melongo
-
6 Mobil Bekas Murah dan Ramah Pemula: Perawatan Mudah, Nggak Boros Bensin
-
Sederhana Meski Ortu Bergelimang Harta: Bertrand Peto Terciduk "Mesra" Sama Mobil Klasik Seharga Nmax
-
5 Fakta Peugeot Angkat Kaki dari Indonesia: Mandat dari Pusat Bikin Astra Pasrah
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 di Bawah Rp 20 Juta: Pilihan Tepat untuk Pelajar hingga Pekerja
-
5 Poin Adu Mekanik Vario 125 vs FreeGo 125: Pilih Performa atau Kepraktisan Maksimal?
-
35 Varian Daihatsu Xenia Bekas Rp 40-70 Jutaan, Solusi Cerdas Liburan Akhir Tahun
-
Dari Perusahaan Pembiayaan Hingga Infrastruktur, Ini Rencana BYD di Indonesia Tahun 2026
-
5 Merek Jepang Babak Belur, Penjualan BYD Meroket
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum
-
Cocok Buat Pencari Obat Ganteng: Motor Bekas Yamaha R15 Dibanderol Lebih Murah dari HP Poco
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling Aman untuk Musim Hujan, Bodi Jangkung Bikin Tenang
-
5 Rekomendasi Motor Matic Kebal Banjir untuk Musim Hujan: Bodi Tangguh, Mulai 15 Jutaan
-
Tiga Motor Baru Kawasaki Resmi Meluncur Tutup Tahun 2025