Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Eramet Indonesia untuk mengeksplorasi sumber daya mineral kritis, salah satunya potensi litium.
Litium merupakan salah satu material utama pembuatan baterai kendaraan listrik selain nikel dan bauksit yang telah dimiliki oleh Indonesia.
“Eramet mencoba kolaborasi dengan Badan Geologi untuk melakukan eksplorasi. Eramet punya teknologi maju untuk mencari (litium), jadi kolaborasi untuk eksplorasi itu,” ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Wafid menjelaskan bahwa litium merupakan mineral yang penting bagi Indonesia, sebab Indonesia ingin menjadi pemain penting dalam industri baterai listrik di dunia.
“Litium tidak ada. Mudah-mudahan (kemitraan ini) jadi pendukung rencana ke depan Indonesia menjadi pemain di industri baterai listrik,” kata Wafid.
Dalam kemitraan tersebut, Eramet yang berasal dari Prancis, berperan sebagai penyedia teknologi untuk mencari litium, dan Indonesia memiliki wilayah dengan potensi litium. Adapun salah satu wilayah yang akan dieksplorasi adalah Bledug Kuwu, Jawa Tengah.
Wafid mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Eramet akan diimplementasikan pada Agustus 2024.
“InsyaAllah (implementasi) Agustus, apalagi sudah ada penelitian awal. Tinggal sinkronisasi metodenya apa, alatnya apa,” ucap dia.
Setelah menemukan litium melalui proses eksplorasi, langkah selanjutnya adalah eksploitasi. Hasil dari eksploitasi tersebut nantinya akan digunakan di dalam negeri untuk pengembangan industri baterai listrik, serta tidak untuk diekspor.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Smelter Nikel untuk Produksi Material Baterai Kendaraan Listrik Beroperasi Tahun Ini
“Kita (gunakan) sendiri, memenuhi kebutuhan kita sendiri jadi produsen EV,” kata Wafid.
Kemitraan antara Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi dan Eramet Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan Pemerintah Prancis dan Indonesia di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tahun 2011.
Berbagai aspek mulai dari studi teknis, eksplorasi hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia menjadi bagian dalam kerja sama yang akan berlangsung selama lima tahun tersebut.
Ke depannya, kedua belah pihak akan bekerja sama untuk berperan aktif dalam pertumbuhan kendaraan listrik berkelanjutan Indonesia. Eramet Indonesia berkomitmen akan menjadi mitra utama dalam memposisikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik global dengan fokus pada pemrosesan sumber daya mineral yang bertanggung jawab.
Berita Terkait
-
Tragedi Terra Drone: 22 Tewas, Kebakaran Diduga Dipicu Baterai Litium
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera
-
Pengembangan Industri Baterai EV Dinilai Bisa Percepat Transisi Energi
-
Indonesia Jadi Surga Baterai EV? Bahlil: Bahan Baku Melimpah, Investor Untung
-
RI Memang Kaya SDA untuk Baterai EV, Tapi Nggak Punya Lithium
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Rekomendasi Motor Matic Seawet Motor Bebek, Jarang Trouble dan Irit
-
7 Komponen Mobil yang Harus Dicek sebelum Berangkat Liburan Akhir Tahun
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring