Suara.com - Toyota mendapat kecaman dari sejumlah pihak karena dinilai lamban dalam mengadopsi mobil listrik. Namun demikian hal tersebut rupanya tak membuat raksasa otomotf asal Jepang tersebut gentar.
Saat ini Toyota justru tengah mengembangkan mesin pmebakaran baru ketimbang secepat mungkin beralih ke mobil listrik.
Disebutkan, sasaran netralitas karbon Toyota tidak hanya melibatkan kendaraan listrik baterai tetapi juga kendaraan hibrida plug-in, hibrida konvensional dan mobil bermesin pembakaran internal.
Perusahaan juga tetap berkomitmen untuk mengembangkan teknologi hidrogen.
Kemajuan teknologi hidrogen ini, katanya, telah menghasilkan generasi baru mesin yang efisien secara termal yang dapat dijalankan dengan berbagai bahan bakar, termasuk bensin konvensional, serta pilihan netral karbon seperti bahan bakar elektronik sintetis, biodiesel, dan hidrogen.
Ketua dan mantan CEO Toyota, Akio Toyoda, mendorong pengembangan mobil balap bertenaga H2. Daripada menciptakan kendaraan sel bahan bakar seperti Mirai, para insinyur Toyota mencari cara untuk membuat konsep tersebut dapat diterapkan pada mesin pembakaran. Mereka memilih mesin tiga pot 1,6 liter yang digunakan di GR Corolla.
"Perkembangan mesin hidrogen benar-benar berkontribusi pada pemahaman kita yang lebih mendalam mengenai efisiensi panas mesin. Itu adalah pemicu yang menghadirkan teknologi ini."ujar Hiroki Nakajima, Chief Technology Officer, dikutip dari Carscoops, Senin (24/6/2024).
Para insinyur Toyota mengklaim bahwa, berkat kemajuan teknik, mesin baru ini secara fisik bisa 10 hingga 20 persen lebih kecil dibandingkan mesin saat ini, namun yang terpenting, lebih hemat bahan bakar dan dapat menghasilkan tenaga lebih besar.
Meskipun konsep ini dapat dijalankan dengan berbagai bahan bakar, termasuk hidrogen, tujuan jangka pendeknya adalah menggabungkan mesin baru yang efisien ini ke dalam drivetrain hybrid.
Baca Juga: BYD Akui Ada Konsumen yang Batalkan Pesanan Karena Inden Terlalu Lama
Berita Terkait
-
Bongkar Isi Mobil Aaliyah Massaid, Ada Barang yang Bikin Thariq Halilintar Kepincut?
-
Hyundai Rilis Santa Fe Hybrid di Singapura, Kehadiran di Indonesia Semakin Dekat?
-
Mobil Listrik Terbaru dari Xiaomi Mulai Tertangkap Lakukan Uji Jalan
-
Harga Wuling Air EV Bekas per Juni 2024, Cukup Siapkan Uang Segini
-
Modus Jual Beli Mobil: Penjual Diam-Diam Terpasang GPS Pelacak, Ini Motifnya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Menguak Pajak Asli Denza D9 Tanpa Insentif, Lebih Mahal dari Alphard?
-
Hype Suzuki Fronx Mulai Surut di 2025, Masih Layak Beli?
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kuat Nanjak, Tangguh dengan Harga Mulai 200 Jutaan
-
5 Motor Bekas Matic 150cc untuk Perjalanan Santai, Harga Mulai Rp10 Jutaan
-
Yamaha Targetkan Pangsa Pasar 60 Persen di Wilayah NTT
-
Sensasi Honda PCX Harga Gak Bikin Pusing, Skutik Rp 11 Jutaan Bikin Merek Jepang Pening
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama
-
Checklist Wajib! Ini 15 Tips Membeli Mobil Bekas Aman untuk Pembeli Pemula
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?