Suara.com - Perkembangan teknologi baterai memang tidak pernah berhenti. Setelah sukses besar dengan baterai lithium-ion yang mengubah wajah industri elektronik dan otomotif, kini para ilmuwan dan produsen berlomba-lomba mengembangkan teknologi berikutnya: baterai solid state.
Baterai solid state menawarkan sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan dengan baterai lithium-ion yang kita kenal saat ini. Apa saja keuntungannya? Mari kita bahas satu per satu seperti yang terlah dirangkum oleh tim Suara.com:.
1. Tanpa Risiko Kebakaran
Salah satu masalah utama baterai lithium-ion adalah risiko kebakaran akibat penggunaan elektrolit cair.
Baterai solid state menggunakan elektrolit padat, sehingga secara signifikan mengurangi risiko ini. Ini tentu kabar baik bagi keselamatan pengendara motor listrik.
2. Kapasitas Lebih Besar, Ukuran Lebih Kecil
Baterai solid state memiliki potensi untuk menyimpan lebih banyak energi dalam ukuran yang sama, bahkan lebih kecil.
Ini artinya, motor listrik dengan baterai solid state bisa memiliki jangkauan yang lebih jauh tanpa perlu membawa baterai yang lebih besar dan berat.
3. Pengisian Lebih Cepat
Baca Juga: Samsung Ciptakan Baterai Spek 'Monster': Jarak Tempuh 900 Km, Tahan 2 Dekade
Salah satu kendala motor listrik adalah waktu pengisian yang masih relatif lama. Baterai solid state mampu menahan suhu tinggi dengan lebih baik, sehingga proses pengisian bisa dilakukan lebih cepat tanpa merusak baterai.
4. Umur Pakai Lebih Panjang
Dengan desain yang lebih stabil, baterai solid state diprediksi memiliki umur pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan baterai lithium-ion. Ini berarti biaya kepemilikan motor listrik bisa lebih rendah dalam jangka panjang.
5. Bobot Lebih Ringan
Karena tidak memerlukan komponen tambahan untuk melindungi elektrolit cair, baterai solid state cenderung lebih ringan. Pengurangan bobot ini bisa meningkatkan performa motor listrik secara keseluruhan.
Meskipun teknologi baterai solid state masih dalam tahap pengembangan, potensi keuntungannya sangat menjanjikan.
Jika bisa dikomersialkan secara massal dengan biaya yang terjangkau, baterai solid state bisa menjadi kunci untuk mempercepat adopsi motor listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
Terkini
-
Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Kena Isu, Suspensi Goyang Bikin Ragu?
-
Pengguna Hyundai IONQ 5 Dibuat Bingung, Mobil Mati Mendadak Dalam Kondisi Baterai Penuh
-
Korlantas Bekukan Patwal, Siapa Saja yang Kini Dilarang "Tot Tot Wuk Wuk"?
-
Bukan ADV160, Matic Adventure Honda Ini Justru Punya Fitur Canggih
-
7 Motor Touring Tangki Besar Mulai 8 Jutaan: Jarang Mampir SPBU, Perjalanan Nyaman
-
Moge Listrik Baru Meluncur di Eropa, Intip Kelebihan dan Harga Honda WN7
-
BYD Gebrak Dunia, Ciptakan Kendaraan Listrik 1.000 Volt yang Siap Tempuh Jarak Tak Masuk Akal
-
Intip Mobil Presiden Prabowo saat Kunjungan di Jepang, Punya Spek Gahar dan Tahan Peluru
-
Harga BBM RON 95 Turun di Malaysia, Lebih Murah dari Pertalite
-
5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport