Suara.com - Komisaris BCA dan ahli moneter Cyrillus Harinowo mengatakan kendaraan listrik bukan satu-satunya cara untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Ia bahkan menilai mobil LCGC, yang dikenal sebagai mobil irit bahan bakar dan ramah lingkungan, bisa lebih hijau dibandingkan mobil-mobil listrik.
"Saya awalnya tidak aware dan dogmatis sekali, pokoknya mobil listrik adalah mobil yang ramah lingkungan. Namun akhirnya menjadi paham bahwa mobil low cost green car (LCGC) bisa menjadi ramah lingkungan dibandingkan mobil listrik yang ada. Begitu pula mobil hybrid dan mobil flexy," kata Cyrillus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Keresahannya terhadap hal tersebut dituangkannya lewat buku berjudul “Multi-pathway for Car Electrification".
Dalam buku setebal hampir 300 halaman itu, Cyrillus mengupas tren tentang teknologi otomotif terkini, seperti mobil listrik murni (Baterry Electric Vehicle/BEV) dan upaya mengikis karbon.
Dia berharap lewat buku ini dapat memberikan penjelasan yang masuk akal dan berpotensi mendukung keberlanjutan ekonomi, industri, serta masa depan visi NZE (Net Zero Emissions) Indonesia.
Salah satu peristiwa yang mendorong Cyrillus menyelami hal tersebut ialah kegemparan yang dibuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 2020, yang menyatakan negaranya akan melarang penjualan mobil konvensional pada 2030 dan hanya membolehkan mobil listrik.
“Satu pernyataan Boris Johnson itu membuat saya berpikir bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak akan bisa kembali lagi atau irreversible. Sementara masyarakat Indonesia sendiri belum sepenuhnya paham mengenai itu,” kata Cyrillus.
Namun dari penelusuran lapangan, dorongan negara-negara Barat itu tampaknya bisa diikuti jejaknya oleh Indonesia dengan berbagai prasyarat.
Baca Juga: Wuling Tebar Promo Akhir Tahun untuk Mobil Listrik
“Seperti contoh, kalau kita bicara mengenai penggunaan Baterry Electric Vehicle (BEV) saat ini, mobil listriknya mungkin nol emisi. Namun ketika ingin mengisi daya baterainya, bauran energi dari sumber listriknya 80 persen berasal dari pembangkit listrik yang digerakkan oleh bahan bakar fosil. Berarti mobil listrik itu sebetulnya masih mengeluarkan emisi karbon,” ucapnya
Menyinggung isi buku, Cyrillus menyusun buku tersebut bersama Ika Maya Sari Khaidir yang juga profesional perbankan.
Keduanya menulis sebanyak 26 bab yang menyoroti berbagai perkembangan teknologi mutakhir sektor otomotif dalam upaya mengikis karbon, juga mengulas perjalanan berbagai negara baik Eropa, Amerika, bahkan Asia Tenggara.
Cyrillus mengatakan, upaya dekarbonisasi sektor otomotif serempak dilakukan secara global. Hanya saja, transisi menuju mobil listrik tidaklah mudah, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Sebagai respons, kata dia, banyak produsen mobil global, termasuk yang beroperasi di Indonesia, mulai mengembangkan kendaraan hybrid (HEV) dan kendaraan plug-in hybrid (PHEV) sebagai langkah awal sebelum beralih sepenuhnya ke mobil listrik.
Langkah ini pun dianggap sebagai solusi dari stagnasi dekarbonisasi jika selalu mengandalkan penetrasi mobil listrik.
Berita Terkait
-
AION Kejar TKDN 40 Persen Demi Insentif Mobil Listrik
-
Pilihan Mobil Mewah Bekas Seharga LCGC Mulai BMW Sampai Mercedes Benz
-
AION Resmi Umumkan Harga Hyptec HT untuk Pasar Indonesia, Paling Murah Rp 685 Juta
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Murah Banget, Harga Mini Cooper Pramono Anung Kok Cuma Setara Mobil LCGC?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Motor Bekas Matic 150cc untuk Perjalanan Santai, Harga Mulai Rp10 Jutaan
-
Yamaha Targetkan Pangsa Pasar 60 Persen di Wilayah NTT
-
Sensasi Honda PCX Harga Gak Bikin Pusing, Skutik Rp 11 Jutaan Bikin Merek Jepang Pening
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama
-
Checklist Wajib! Ini 15 Tips Membeli Mobil Bekas Aman untuk Pembeli Pemula
-
Cocok Buat yang Punya Duit Nganggur: Ini Harga Mobil Subaru Terbaru
-
Pesona Mobil Anti Pasaran: Intip Harga Wuling dari EV Mungil hingga SUV Canggih, BinguoEV Berapaan?
-
Terpopuler: Mobil Captain Seat Termurah, Pria Tabrakkan Diri ke Tanah Abang
-
Harga Pajero Sport Bekas Tahun ke Tahun: Cocok untuk Libur Akhir Tahun, 150 Juta Dapet?
-
Idola Kaum Pewaris: Tengok Dulu Harga Motor Kawasaki di Indonesia November 2025