Suara.com - Pernahkah kalian merasakan guncangan yang tidak biasa saat mengendarai motor? Atau mungkin mendengar suara mencurigakan dari area suspensi?
Shockbreaker, komponen vital dalam sistem suspensi motor, memainkan peran krusial dalam memberikan kenyamanan berkendara. Sayangnya, banyak pengendara yang mengabaikan kondisi shockbreaker hingga masalah serius muncul.
Dilansir dari Wahana Honda, shockbreaker berfungsi sebagai peredam kejut yang menjaga stabilitas dan kenyamanan berkendara, terutama saat melewati permukaan jalan yang tidak rata.
Kerusakan pada komponen ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penumpukan kotoran hingga beban berlebih.
Kotoran yang mengendap dapat merusak piston, suspensi, dan seal karet, sementara beban berlebihan dapat menyebabkan komponen internal mengalami keausan prematur.
Tanda-tanda Shockbreaker Bermasalah
Beberapa indikator utama yang menunjukkan shockbreaker mengalami kerusakan meliputi suspensi yang tidak berfungsi optimal, getaran berlebih saat melewati gundukan kecil, dan suara-suara mencurigakan dari area suspensi.
Pengendara mungkin juga merasakan ban belakang yang bergoyang atau oleng, terutama saat berkendara di jalan lurus. Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah kebocoran oli pada area suspensi dan shockbreaker yang "mentok" bahkan di jalan rata.
Perawatan Preventif untuk Shockbreaker
Baca Juga: Honda Luncurkan Activa e dan QC1, Begini Spesifikasinya
Untuk mencegah kerusakan prematur, penting untuk melakukan perawatan rutin pada shockbreaker. Ini mencakup pembersihan berkala untuk mencegah penumpukan kotoran, menghindari beban berlebih, dan penggantian oli shockbreaker secara teratur setiap 15.000-20.000 kilometer atau dua hingga tiga tahun sekali.
Pengendara juga disarankan untuk mengurangi kecepatan saat melewati jalan bergelombang dan menghindari modifikasi yang dapat membebani shockbreaker, seperti pemasangan anting.
Kapan Harus Mengganti Shockbreaker?
Umur pakai shockbreaker umumnya berkisar antara tiga hingga lima tahun, meskipun beberapa model dapat bertahan hingga tujuh tahun dengan perawatan yang tepat.
Penggantian sebaiknya dilakukan segera setelah muncul tanda-tanda kerusakan untuk menghindari risiko kecelakaan dan ketidaknyamanan berkendara..
Ingatlah bahwa shockbreaker yang terawat tidak hanya memberikan kenyamanan berkendara tetapi juga menjamin keselamatan di jalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Hanya Hitungan Jam,Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Berakhir Hari Ini
-
Terpopuler: Patwal Wajib Sopan saat Minta Jalan, Skutik Futuristik Suzuki Lahir Prematur
-
Tak Lagi Pakai Strobo, Patwal Kini Pakai 'Mode Sopan' buat Minta Jalan
-
Toyota Avanza 2020: Kok Masih Jadi Rebutan? Ini Rahasia Harga Bekasnya!
-
Kijang Super hingga Honda City: Inilah Mobil Bekas Murah Rp50 yang Bisa Kamu Beli di Solo!
-
Geely Mulai Rakit Mobilnya di Purwakarta
-
Bukan Cuma Wuling, Kini Giliran Omoda dan MG Dibuat Panik oleh SUV Baru BYD Rp300 Jutaan
-
Penyegaran New Honda ADV160 Buahkan Hasil Positif di IMOS 2025
-
Nggak Sempat ke Samsat? Pakai Surat Kuasa STNK! Ini Syarat dan Cara Bikinnya
-
Membeli Mobil Bekas Anti Ketipu dengan Layanan Inspeksi, Jangan Lagi Andalkan Feeling